Langgam.id - Memasuki hari keenam proses pencarian, pemancing yang hilang di Perairan Laut Tiku, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar) masih belum ditemukan. Sebelumnya, jasad korban sempat ditemukan oleh nelayan, namun kembali di laut lepas.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Syafrizal mengatakan, saat itu seorang nelayan melihat jasad korban di koordinat sejauh 30 mil. Saat memberi tahu kepada tim gabungan ke daratan, jasad kembali hilang.
"Karena tidak ada sinyal, maka seorang nelayan itu ke daratan memberitahu. Tapi saat tim bergerak ke titik ditemukan, jenazah korban tidak ditemukan. Diduga dibawa arus kembali," ujar Syafrizal dihubungi langgam.id, Minggu (2/8/2020).
Ia menyebutkan, alasan nelayan itu tidak mengevakuasi saat menemukan lantaran kapal tidak memadai. Selain itu, nelayan tersebut hanya sendiri sehingga sangat sulit untuk dievakuasi.
"Nelayan itu sendiri, bisa jadi takut mengevakuasi. Lokasinya yang jauh menempuh tiga jam perjalanan kapal, makanya ketika sampai di lokasi titik ditemukan jenazah korban kembali hilang," katanya.
Saat ini, tim gabungan dari BPBD, SAR, Pori dan TNI serta nelayan terus melakukan pencarian. Fokus pencarian pun dipusatkan di lokasi informasi jenazah korban ditemukan. Selain itu, tim juga dipencar di lokasi lainnya.
Sebelumnya, korban bernama Rio (35) hilang saat memancing pada Selasa (28/7/2020). Korban pergi ke tengah laut sehari sebelum dinyatakan hilang bersama rekannya.
"Hanya Rio yang belum kembali, semua rekannya sudah menepi dan melaporkan kejadian orang hilang ini," tuturnya. (Irwanda/Osh)