Mengenal Tim Gagak Hitam Polres Padang Pariaman, Satreskrim yang Eksis di YouTube

Kapolres Padang Pariaman AKBP Dian Nugraha Hyang Batara Wasida Putra Sakti berfoto bersama Tim Gagak Hitam. (Dok. Polres Padang Pariaman)

Kapolres Padang Pariaman AKBP Dian Nugraha Hyang Batara Wasida Putra Sakti berfoto bersama Tim Gagak Hitam. (Dok. Polres Padang Pariaman)

Langgam.id - Setiap Kepolisian Resor (Polres) punya Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) yang tugas pokoknya berada di bawah kapolres. Satuan ini berfungsi untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana para pelaku kejahatan.

 

Di Sumatra Barat (Sumbar), ada Satreskrim yang cukup familiar dan termasuk eksis di media sosial (medsos) YouTube. Gabungan polisi itu menamai timnya "Gagak Hitam" dari Satreskrim Polres Padang Pariaman.

Tim opsnal ini dibentuk untuk memberantas kejahatan di wilayah hukum Polres Padang Pariaman yang kini dipimpin AKBP Dian Nugraha Hyang Batara Wasida Putra Sakti. Sedangkan Kasat Reskrim-nya AKP Abdul Kadir Jailani.

Dalam membasmi kejahatan, Tim Gagak Hitam tak pandang bulu untuk melakukan penindakan kepada para pelaku kejahatan. Mereka (pelaku kejahatan) pun tak berkutik jika berhadapan dengan Satreskrim satu ini.

Berbagai kasus tindak pidana yang terjadi di Kabupaten Padang Pariaman, berhasil diungkap tim Gagak Hitam. Seperti baru-baru ini, penangkapan dua pelaku begal sadis.

Begal ini sudah membuat masyarakat resah. Apalagi, pelaku tak sungkan-sungkan melukai korbannya. Salah satu korbannya adalah seorang remaja perempuan 18 tahun yang dibegal lalu ditusuk dengan pisau.

Beruntung korban selamat dari maut. Sedangkan pelaku terpaksa dilumpuhkan Tim Gagak Hitam dengan timah panas, karena berupaya kabur saat proses penangkapan berlangsung.

Tak butuh waktu lama bagi Tim Gagak Hitam melakukan penyelidikan terhadap otak pelaku pembegalan itu. Sesuai filosofi gagak hitam yang merupakan burung paling pintar dan cerdik, para personel Satreskrim satu ini memiliki kemampuan berpikir di atas pemikiran para pelaku kejahatan.

Ada enam personel Gagak Hitam di Polres Padang Pariaman, termasuk satu personel di setiap polsek yang ada di wilayah hukum Kabupaten Padang Pariaman. Para personel, harus pandai dan jeli membaca perkembangan situasi di lapangan saat bertugas.

Menurut Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, AKP Abdul Kadir Jailani, penamaan Gagak Hitam pada satuan yang dipimpinnya telah dimulai sejak Desember 2019. Gagak Hitam pun miliki slogan "fight crime to worship".

"Melawan kejahatan untuk ibadah, itu arti slogannya," kata Abdul kepada langgam.id, Minggu (20/7/2020) malam.

Memberantas kejahatan tunya penuh rsiko dan juga mengancam kesalamatan personel di lapangan. Maka dari itu, kata Abdul, seluruh personel Gagak Hitam memiliki prinsip bahwa tugasnya selain untuk kedinasan institusi Polri, juga untuk agama yang dianut seluruh personel.

"Dalam bertugas di lapangan, risiko seburuk apa pun yang mungkin terjadi, anggota tim sudah siap menghadapinya tanpa ragu-ragu. Seluruh anggota rela mengorbankan segalanya untuk Polri dan agama," jelasnya.

Sesuai filosofi burung gagak hitam, timnya pun memiliki jiwa soliditas tinggi terhadap sesamanya dalam hal apapun. Saat pelaksanaan tugas di lapangan, personel selalu bekerja secara bersama-sama.

"Alhamdulillah, anggota Tim Gagak Hitam banyak menoreh prestasi dengan melakukan pengungkapan kasus kejahatan di wilayah hukum Polres Padang Pariaman. Kami juga sering membantu polda dan polres lain dalam melakukan pengungkapan pelaku kejahatan," katanya.

Aksi-aksi Satreskrim satu ini dalam membasmi kejahatan bisa ditonton karena selalu ditayangkan di akun YouTube bernama @TIM GAGAK HITAM. Cukup sukses, dalam kanalnya, akun ini memiliki subscribers mencapai 22 ribu lebih.

Menariknya, semua proses pengambilan video saat penangkapan pelaku kejahatan dilakukan langsung oleh personel Tim Gagak Hitam. Begitu pun, dalam proses editing video, juga dilakukan oleh salah seorang personel dalam satuan ini.

"Iya, anggota yang di lapangan langsung mengambil gambar (video) saat penangkapan. Anggota saya juga yang editing video langsung. Yang sebagian editing ini dia yang memegang akun YouTube Tim Gagak Hitam," katanya.

Dari beberapa video yang diupload di kanal YouTube-nya, tak sedikit pengejaran pelaku kejahatan yang dilakukan Tim Gagak Hitam sampai di beberapa daerah yang ada di luar Kabupaten Padang Pariaman. Hal ini dilakukan tak lain demi untuk memberikan rasa keadilan buat para korban dari perbuatan pelaku kejahatan kriminal.

Saling Membantu dan Peduli Sesama

Di balik kegarangan tim Gagak Hitam yang tak pernah kompromi dalam kejahatan, tersimpan jiwa-jiwa penuh kepedulian. Mereka saling membantu dan meringankan kesulitan masyarakat.

Hal ini terbukti dari salah satu video yang diupload di kanal YouTube Tim Gagak Hitam beberapa bulan lalu, tepatnya saat bulan suci Ramadan 1441 Hijriah. Kala itu, personel satuan ini membantu seorang pemuda asal Kerinci yang ditinggal rekannya. Sementara dia tidak memiliki uang sama sekali.

 

Pemuda itu nekad berjalan kaki dari Kota Bukittinggi menuju Kabupaten Padang Pariaman selama dua hari. Beruntung, pemuda yang diketahui bernama Toni itu bertemu personel Tim Gagak Hitam di salah satu posko covid-19 Polres Padang Pariaman.

Video kisah pemuda dengan tim Gagak Hitam itu diberi judul "Toni asal Kerinci berjalan kaki dari Bukittinggi selama 2 hari tanpa makan sampai di Padang Pariaman. Video itu pun telah ditonton sebanyak 52.951 kali.

Anggota di balik video itu adalah Aipda Hendri Haryono atau yang akrap disapa Hen Mob. Dia adalah Kepala Tim (Katim) Gagak Hitam Polres Padang Pariaman. Dia membantu Toni usai berbincang dan kemudian membawanya ke polres.

Merasa iba, Hen Mob pun membawa Toni ke kediamannya dan menyuruhnya beristirahat di sebuah kamaru rumahnya. Dia tak lupa membangunkan Toni untuk menyantap hidangan makan sahur buatan istrinya.

Tim Gagak Hitam rencananya ingin mencarikan kenderaan umum seperti travel agar Toni bisa pulang ke kampung halamannya. Namun, situasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan waktu itu membuat rencana pulang Toni jadi tertunda.

Hen Mob pun mencari akal agar Toni bisa cepat pulang. Alhasil, dia mencari angkutan barang milik kenalannya di Kota Padang. Mereka pun mencari kendaraan yang dituju. Bahkan, Katim Gagak Hitam itu juga membelikan baju baru untuk Toni.

Toni memang tampak kusam dan lesu karena berjalan kaki dalam jarak yang cukup jauh. Kisah kelanjutan Toni ini juga diupload kembali ke YouTube Tim Gagak Hitam. Video itu diberi judul "Part 2 || Akhirnya Toni bisa kembali ke kerinci". Video tersebut telah ditonton sebanyak 37 ribu kali dan mendapat banyak pujian dari para netizen.

Singkat cerita, kendaraan angkutan barang yang dicari pun didapat. Toni akhirnya bisa pulang dengan menumpang. Rasa lega, tentu itu yang dirasakan Toni dan bisa kembali berkumpul dengan keluarganya dalam kondisi sehat dan rapi. Hen Mob juga tidak lupa menitipkan sedikit rezekinya untuk bekal di jalan bagi Toni.

Abdul mengatakan, apa yang dilakukan personelnya sesuai dengan filosofi burung gagak hitam yang memiliki jiwa sosial tinggi. Baginya, timnya memang tak hanya memberantas kejahatan, namun juga peduli sesama.

Tak hanya itu, kata Abdul, penghasilan yang didapat dari akun YouTube Tim Gagak Hitam juga disumbangkan bagi masyarakat melalui kegiatan sosial. Termasuk membantu korban kejahatan yang barang berharganya hilang dirampas pelaku kejahatan.

"Pokoknya pendapatan uang dari konten YouTube, kami sumbangkan kepada warga masyarakat Padang Pariaman yang kurang mampu dan panti asuhan. Termasuk korban dari pelaku kejahatan," kata Abdul.

"Tim Gagak Hitam Polres Padang Pariaman juga disenangi masyarakat. Kami memiliki penggemar, salah satunya dari komunitas pecinta sepeda yang diberi nama Gagak Hitam Fun Bike. Komunitas ini setiap bulannya juga melakukan kegiatan sosial terhadap warga Padang Pariaman," sambungnya.

Cinta Keluarga

Menurut Abdul, timnya juga memilik rasa kasih sayang dan cinta yang tinggi. Hal ini tentunya juga merupakan sesuai dengan filosofi burung gagak.

Dikatakannya, walaupun sering di lapangan dengan berbagai macam godaan dan jarang pulang ke rumah, namun anggota tim gagak hitam tetap setia terhadap istri dan anak-anak. Keharmonisan dalam rumah tangga selalu dijaga.

"Selain itu, kami juga menyayangi warga Padang Pariaman. Termasuk, para pelaku kejahatan yang berhasil ditangkap. Tidak ada rasa benci sedikit pun terhadap para pelaku kejahatan. Mereka ditangkap semata-mata untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya," tegasnya.

Bahkan, kata Abdul, banyak pelaku kejahatan yang pernah ditangkap dan kemudian selesai menjalani hukuman mereka dibimbing oleh Tim Gagak Hitam untuk berhijrah lebih baik. Sehingga, pelaku kejahatan dapat diterima kembali ditengah-tengah masyarakat.

"Kami juga memberikan edukasi terhadap semua kalangan masyarakat Padang Pariaman. Baik itu dari sisi kamtibmas, bermasyarakat di lingkungan tempat tinggal, beragama serta beradat istiadat. Juga memberi himbauan-himbauan serta tips-tips agar masyarakat tdk menjadi korban kejahatan kriminal," tuturnya. (Irwanda/ICA)

 

Baca Juga

Indra Septiarman (26) alias In Dragon, tersangka utama dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari,
In Dragon Terancam Didakwa Pasal Pembunuhan Berencana, Ancaman Seumur Hidup
Indra Septiarman (26) alias In Dragon, tersangka utama dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan Nia Kurnia Sari, kembali terjerat masalah hukum
Sehari Sebelum Pembunuhan Nia, In Dragon Terlibat Kasus Pencurian Mesin Pompa Air
Kecelakaan beruntun melibatkan lima kendaraan terjadi di Jalan Padang-Bukittinggi, di depan Statika Kayu Kapua, Batang Anai, Padang Pariaman
Hilang Kendali, Truk Pasir Sebabkan Tabrakan Beruntun di Padang Pariaman
Indra Septiarman (26) alias In Dragon, tersangka utama dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari,
Polisi Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan, 79 Adegan Diperagakan
Polres Padang Pariaman menaikkan status saksi kunci dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari (18)
Paman Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Ditetapkan Jadi Tersangka
Satreskrim Polres Padang Pariaman terus melakukan penyelidikan terhadap kasus dugaan pembunuhan gadi penjual gorengan, Nia Kurnia Sari (18)
Polisi Temukan 2 Barang Bukti Baru Kasus Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan