Langgam.id - Rumah Potong Hewan (RPH) Padang Panjang mengungkap kiat menjaga kualitas daging sapi yang dipotong di sana. Kualitas daging di Padang Panjang cukup terkenal, sehingga banyak warga luar kota yang sengaja datang membeli daging ke kota ini.
Dinas Kominfo Padang Panjang merilis, warga dari luar kota itu datang membeli, karena percaya daging sapi Kota Padang Panjang bila diolah akan memiliki cita rasa yang gurih dan nikmat.
Jon (52) salah seorang pekerja di RTH menuturkan, lezatnya daging sapi tegantung kepada cara penyembelihannya. Penyembelihan daging sapi, kata Jon, dilakukan secara manual berdasarkan syariat Islam.
"Kalau disembelih secara manual, darah itu betul-betul keluar dari sapi. Tidak ada lagi darah yang ada di tubuh sapi itu," katanya, sebagaimana dirilis Diskomnfo, Sabtu (20/6/2020).
Hal itu disampaikannya di sela-sela kunjungan Wali Kota Fadly Amran Datuak Paduko Malano ke RPH Padang Panjang. Wali Kota datang ke RPH yang terletak di Kelurahan Silaing Bawah itu sekitar pukul 03.00 WIB, Sabtu dini hari.
Ia datang untuk melihat langsung pemotongan sapi dan mendengar aspirasi para pekerja di RPH. "Aspirasi yang didengar akan dibahas tahun ini. Kita berharap ada perkembangan, pembangunan yang dijalankan untuk RPH dan pekerja di RPH ini," kata Fadly.
Dari percakapan dengan wali kota, aspirasi yang diharapkan antara lain, pembaharuan lantai yang tidak licin, pembaharuan saluran air, serta peningkatan sarana prasarana RPH ke arah yang lebih modern.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Padang Panjang Ade Nefrita Anas, SP menyampaikan, sebagai dinas yang mengelola RPH, akan menjadikan aspirasi tersebut sebagai bahan perbaikan.
"Sejak didirikan sekitar 1990-an memang sarana prasarana masih banyak yang kurang dan ada yang termakan usia. Secara bertahap kita akan melakukan perbaikan-perbaikan," tuturnya.
Kepala RPH Desrizaldi mengatakan, akan terus menjaga higienisasi daging sapi dari Kota Padang Panjang "Karena ini sumber PAD, tentu kita harus menjaga higienisasi dari daging yang dikonsumsi. Karena, menyangkut kepada undang undang konsumen, bagaimana konsumen mendapatkan makanan yang halal lagi higienis," katanya. (*/SS)
