Teror Harimau di Nagari Gantung Ciri, BKSDA Solok Pasang Perangkap

Teror Harimau di Nagari Gantung Ciri, BKSDA Solok Pasang Perangkap

BKSDA Solok memasang perangkap harimau di Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung. (Foto: Dok.BKSDA Solok)

Langgam.id - Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) memasang perangkap untuk menangkap Harimau Sumatra yang dikabarkan kerap muncul ke dekat permukiman warga Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar).

Perangkap tersebut mulai dipasang sejak Selasa (9/6/2020). Hal itu dilakukan karena harimau sudah berada di kawasan luar hutan lindung.

Kepala BKSDA Resor Solok Afrilius mengatakan, awalnya 3 ekor harimau itu ditemukan warga pada tanggal 7 hingga 13 Mei. Harimau itu sempat berhadapan dengan warga yang pulang dari ladang di Jorong Pinang Sinawa, Nagari Gantung Ciri.

"Tanggal 18 Mei, harimau juga ditemukan menghadang warga pulang dari ladang di nagari sebelahnya, Nagari Jawi-jawi, Kecamatan Gunung Talang," katanya, Jumat (12/6/2020).

Sepekan setelah itu atau tanggal 26 Mei, harimau juga sempat ditemukan warga berada di Nagari Koto Gaek yang berbatasan dengan Nagari Jawi-jawi. Hal itu diketahui dari ditemukannya banyak jejak hewan buas dilindungi itu.

Sepekan kemudian atau tanggal 3 Juni, jejak harimau kembali ditemukan di Jorong Pinang sinawa, Nagari Gantung Ciri. Lalu, muncul lagi sepekan setelahnya atau di tanggal 7 Juni 2020. Masyarakat kembali dihadang harimau di Jorong Beringin, Nagari Gantung Ciri.

 

Besoknya selama dua hari (8-9/6/2020), BKSDA Solok bersama unsur Muspika turun ke lapangan untuk melakukan verifikasi.

"Jadi harimau tersebut sudah bolak balik saja di sepanjang rute itu. Kemudian senin malam lalu, harimau menerkam anjing di kebun milik warga, maka di lokasi tersebut kita pasang perangkap," katanya.

Perangkap dipasang pada tanggal 9 Juni malam itu. Secara rutin, petugas mengecek perangkap setiap hari. Namun setelah dipasang kerangkeng, hari Kamis (11/6/2020), harimau itu menerkam dan memakan babi hutan seberat 20 kilogram. Ia makan babi sekitar 700 meter dari lokasi perangkap dipasang.

"Saat itu juga bangkai sisa babi hutan kita jadikan tambahan umpan, namun sampai Jumat pagi ini, harimau tidak juga masuk perangkap tapi jejaknya semakin banyak di lokasi perangkap," katanya.

Pihaknya terus berjaga-jaga di kawasan tersebut. Semua pihak bersinergi untuk melindungi satwa langka tersebut mulai dari Polres, BPBD, Damkar, SAR, KPHL Solok, Wali Nagari dan warga sekitar. (Rahmadi/ICA)

Baca Juga

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) berhasil terperangkap dalam kandang jebak yang dipasang oleh Tim BKSDA Sumbar d
Sempat Buat Warga Khawatir, Akhirnya Harimau Sumatra Masuk Perangkap di Solok
Jumlah korban longsor tambang emas ilegal di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, bertambah.Berdasarkan data dari Basarnas Padang
Update Longsor Tambang Emas Ilegal Solok: Total 25 Orang, Meninggal 12
BPBD Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar), meralat jumlah korban tertimbun longsoran di lokasi tambang emas ilegal adalah 22 orang
BPBD Solok Ralat Data Korban Longsor Tambang Emas Ilegal: Total 22 Orang, Meninggal 11
Identitas Korban Meninggal dan Luka-luka di Tambang Emas Ilegal Solok
Identitas Korban Meninggal dan Luka-luka di Tambang Emas Ilegal Solok
Bencana tanah longsor melanda bekas galian tambang emas di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok,
Kronologi Longsor Tambang Emas Ilegal di Solok
Sebanyak 11 orang dilaporkan meninggal dan 25 orang lainnya masih tertimbun di lokasi tambang emas di Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti,
Tambang Emas Ilegal di Solok Ternyata Sudah Beberapa Kali Dirazia Polisi