Langgam.id - Warga Kabupaten Solok Sumatra Barat (Sumbar) dihebohkan dengan kemunculan tiga ekor harimau. Hewan dilindungi tersebut beberapa kali muncul dan menghadang warga yang berjalan ke ladang.
Harimau yang terdiri satu induk dan dua anaknya itu pertama ditemukan di Jorong Pinang Sinawa, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok pada Kamis (7/5/2020). Kemudian harimau juga muncul di Jorong Beringin, Nagari Gantung Ciri.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Solok Afrilius mengatakan, saat ini pihaknya meminta agar masyarakat menghindar lokasi harimau tersebut. Harimau tersebut sudah berada dalam kawasan, sementara warga berladang di dalam hutan.
"Lagi pula, masyarakat juga eksis berladang di sana. Akibatnya kita turun tiap sore kita mengevakuasi warga kalau bertemu harimau," katanya Senin (25/5/2020).
Ia menjelaskan disana ada Hutan Lindung (HL), areal penggunaan lain (APL), dan suaka margasatwa (SM) Bukit Barisan. Pada kawasan HL sudah banyak jadi ladang masyarakat, dan banyak pakai pagar kawat jerat.
Ia sudah mengingatkan masyarakat di sekitar menghentikan kegiatan di ladang. Jika tidak, maka konflik bisa berlanjut. Harimau tersebut dikabarkan juga terluka di kakinya diduga akibat pagar jerat tersebut.
"Kita sudah diingatkan juga pada wali nagari agar warga jangan ke ladang, ladang itu ada dalam kawasan, kalau terpaksa jangan sendiri sendiri, jangan lama-lama," katanya.
Ia mengatakan ada dari warga bahkan meminta menembak harimau itu, padahal hal itu sangat dilarang dan bisa kena pidana dengan penjara sampai 15 tahun. Untuk itu ia meminta warga jangan pergi ke ladang terlebih dahulu.
Afrilius mengatakan, pihaknya telah menyampaikan kepada empat wali nagari untuk waspada, Masing-masing nagari tersebut, Nagari Gantung Ciri, Nagari Jawi Jawi, Nagari Koto Gaek dan Nagari Koto hilalang.
"Hal ini karena masih seringnya perjumpaan harimau sumatera di 2 nagari terutama Nagari Gantung Ciri dan Nagari Jawi Jawi," katanya.
Baca juga : BKSDA Solok Minta Warga Usir Harimau Sumatra dengan Meriam Bambu
Kemungkinan daerah jelajah harimau sumatera tersebut bisa sampai ke Nagari Koto Hilalang atau ke Nagari Koto Gaek. Sehingga untuk antisipasi korban baik ternak ataupun manusia, maka perlu dilakukan beberapa hal.
Pihaknya meminta agar masyarakat sementara waktu agar menghentikan kegiatan yang berada di dalam kawasan hutan atau di pinggir kawasan hutan. Semua ternak yang berada di dalam kawasan hutan ataupun di pinggir kawasan hutan sementara waktu diungsikan ke perkampungan. (Rahmadi/SS)