Langgam.id- Wabah virus corona atau Covid-19 berdampak besar terhadap perekonomian. Perlambatan ekonomi menyebabkan banyak perusahaan terpaksa memilih pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan.
Baca juga: Kawasan Bisnis Muhammadiyah-Wardah Foundation Padang Panjang Diresmikan
Namun, masih ada sejumlah pengusaha yang tetap mempertahankan karyawannya di tengah pandemi ini. Salah satunya pengusaha asal Sumatra Barat, Nurhayati Subakat founder PT Paragon Technology and Innovation dengan brand Wardah.
Baca juga: Wardah Salurkan 4.000 APD untuk Penanganan Covid-19 di Sumbar
Nurhayati yang memulai bisnisnya pada 1985, telah memiliki karyawan sebanyak 12 ribu orang. Ia bertekad untuk tetap mempertahankan belasan ribu karyawan tersebut di masa-masa sulit ini.
"Sebagai pengusaha kita tak boleh hanya memikirkan diri kita sendiri. Tapi kita memiliki tanggung jawab sosial kita. Salah satunya terhadap karyawan yang telah bekerja dengan kita. Begitu semangatnya," ujarnya saat Dialog Ranah dan Rantau bersama pengusaha dari Minangkabau yang digelar Minang Diaspora dan Universitas Yarsi.
Nurhayati juga pernah mengalami masa sulitnya pada 1990. Ketika rumahnya yang saat itu menjadi tempat usaha kosmetiknya kebakaran.
Namun, perempuan kelahiran Padang Panjang itu tetap mempertahankan 25 karyawannya. Meskipun, Nurhayati bisa saja menutup usahanya karena suaminya masih bekerja.
"Semangat untuk bangkit saat itu adalah kembali menyelamatkan karyawan dan bisa bayar hutang. Itu semangat saya. Semangat peduli terhadap orang lain," ujar istri dari Subakat Hadi itu.
Paragon yang awalnya bernama PT Pusaka Tradisi Ibu adalah perusahaan yang berpengalaman dan diakui sebagai salah satu perusahaan manufaktur kosmetik nasional terbesar di Indonesia, dan telah diperhitungkan dalam taraf internasional.
Eksistensi Paragon sebagai sebuah perusahaan cukup disegani, terpatri pada brand-brand unggulannya seperti Wardah, Make Over, Emina, IX, dan Putri. (Irwanda/SRP)