Langgam.id - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) berencana memindahkan sejumlah pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit ke lokasi karantina. Pasien dinilai banyak yang stres akibat dirawat di rumah sakit.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan berdasarkan informasi tim kesehatan, ada sejumlah pasien covid-19 yang akan dirujuk ke rumah sakit jiwa. Tindakan tersebut diambil karena mereka stres dalam perawatan saat ini.
"Banyak pasien yang bisa terkena stres tinggi, sebab di sana mereka dikurung dalam ruangan kecil, mereka juga lihat ada pasien meninggal," katanya dalam video conference bersama IJTI Sumbar dan awak media di Padang, Senin (11/5/2020).
Rencana ini menurutnya juga sudah dibahas dengan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. Barangkali, kata Nasrul, stres membuat pasien semakin lemah karena imunnya turun. Padahal imunnya harus meningkat demi sembuh dari corona.
Rencana ini masih dalam kajian. Hal ini berawal dengan adanya satu kasus pasien yang sembuh di Rumah Sakit Unand. Awalnya, pasien itu dirawat di ruangan rumah sakit dengan status positif. Sudah dilakukan 6 kali tes swab tetap saja menunjukan hasil positif covid-19.
Kemudian pasien tersebut dipindahkan karantina ke Gedung BPSDM Provinsi Sumbar. Dalam waktu tiga hari pasien menampakan perubahan yang baik. Pertama kali tes langsung negatif, hingga tiga kali tes tetap negatif dan akhirnya sembuh.
"Jadi saat di karantina sembuh dia, sekarang beliau sudah kembali beraktifitas seperti biasa," katanya.
Ia mengatakan saat di karantina banyak kegiatan yang bisa dilakukan pasien seperti mengaji, olahraga, dan kegiatan lain yang bisa meningkatkan imun tubuhnya. Namun pasien yang bisa dikarantina tentu saja bagi mereka yang positif ringan. Sementara untuk pasien dengan gejala berat tetap di rumah sakit.
Saat ini, sekitar 130 orang pasien positif covid-19 dirawat di rumah sakit. Sekitar 40 di antaranya merupakan pasien dengan gejala ringan dan mereka kemungkinan yang bisa dipindahkan ke tempat karantina. (Rahmadi/ICA)