Langgam.id—Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mendorong RS Universitas Andalas menjadi bagian dari Academic Health System (AHS), sehingga menjadi yang pertama di Sumatra.
Menteri Ristekdikti Mohammad Nasir mengatakan agar bisa bersaing di era industri 4.0, RS Unand ditantang menjadi bagian dari AHS bersama lima rumah sakit di perguruan tinggi negeri lainnya.
“Jadikan RS Unand ini menjadi AHS, sekarang (AHS) penting, supaya seluruh rumah sakit yang ada di kabupaten dan kota bisa terintegrasi dengan RS yang ada di Padang,” katanya, Rabu (13/3/2019).
Dengan begitu, katanya, seluruh rumah sakit, baik RSUP, RS pemda dan RS Unand menjadi satu dan memudahkan pelayanan kepada masyarakat.
“Sehingga pasien yang ada di daerah, tidak perlu harus datang ke Padang. Karena jika informasi sudah baik, maka layanan pada pasien bisa secara online. Di daerah cukup ditangani dokter yang ada di sana, tidak perlu harus ke Padang,” katanya.
Dia menantang RS Unand menerapkan teknologi dan menjadi bagian AHS untuk mewakili wilayah Sumatra, sebab, saat ini belum satu pun AHS dari wilayah tersebut.
“Saya lihat belum ada perwakilan dari Sumatra. Kalau sudah ada di seluruh provinsi, maka ke depan, layanan kesehatan juga saling terintegrasi dengan telemedicine,” katanya.
Pemerintah, imbuhnya, menargetkan seluruh provinsi di Indonesia memiliki satu rumah sakit yang sudah AHS.
Saat ini, lima rumah sakit yang sudah terintegrasi dan menjadi percontohan untuk AHS adalah RS Universitas Indonesia (RS UI), RS Universitas Padjadjaran (RS Unpad), RS Universitas Airlangga (RS Unair), RS Universitas Gadjah Mada (RS UGM), dan RS Universitas Hasanuddin (RS Unhas).