1.000 Pedagang Bakal Uji Swab Corona, Pasar Raya Padang Fase 1-7 Kembali Ditutup

Kontak dengan 2 ASN Positif Corona 115 Warga Pasaman Barat Diswab

Ilustrasi

Langgam.id - Sekitar 1.000 pedagang di Pasar Raya Padang akan segera diuji swab spesimen untuk mendeteksi  virus corona atau Covid-19. Hingga  Minggu (03/04/2020) ada 39 pedagang Pasar Raya Padang yang dinyatakan positif corona.

"Kami sudah mendata ada sekitar 1.000 pedagang yang diduga kontak dengan pedagang yang positif sebelumnya. Besok data akan kita serahkan ke Dinas Kesehatan," ujar Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Endrizal kepada langgam.id Minggu (03/05/2020).

Ribuan pedagang yang bakal dites swab ini mayoritas berada di Pasar Raya Padang fase 1 hingga 7. Pengujian swab akan dimulai pada Selasa (05/05/2020) secara bertahap di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Unand.

Baca juga: 36 Pedagang Pasar Raya Padang Positif Corona

Kemungkinan, kata dia, pemeriksaan swab ini akan berlangsung 5 hingga 7 hari. Pihaknya menyesuaikan kapasitas pemeriksaan swab di laboratorium.

"Maksimal 200 orang setiap hari (tes swab). Kita menyesuaikan kapasitas di laboratorium, karena pemeriksaan swab tidak hanya dari kita, tapi juga daerah lain," ujarnya

Endrizal mengatakan, selama pemeriksaan swab para pedagang, Pasar Raya di fase 1 hingga 7 akan kembali ditutup pada Rabu (06/05/2020). Sebelumnya, kawasan itu juga sempat ditutup selama 5 hari karena dilakukan penyemprotan desinfektan secara menyeluruh.

Baca juga: 17 Pedagang Positif Corona, Pasar Raya Padang Bakal Ditutup 5 Hari

Pihaknya sudah mulai mensosialisasikan rencana penutupan tersebut, kepada para pedagang di fase 1 hingga 7 yang mencapai 2 ribuan orang. Penutupan ini untuk menghentikan penyebaran virus tersebut.

"Penutupan seiring dengan swab terhadap pedagang. Bagi yang sudah dinyatakan negatif dibolehkan kembali berdagang. Sederhananya, orang yang berdagang di sana orang yang bebas dari virus," katanya.

Endrizal menyebutkan, pihaknya sengaja mengambil kebijakan pengujian massal swab pedagang dan penutupan sementara fase 1 hingga 7 untuk memutus rantai penyebaran virus corona di Pasar Raya Padang.

Pasar Raya sudah menjadi klaster transmisi lokal penyebaran virus corona di Kota Padang. Kata dia, hingga hari ini terdapat 39 pedagang yang dinyatakan positif corona, 3 di antaranya meninggal dunia.

"Semata hanya untuk menyegerakan pemutusan rantai virus di klaster Pasar Raya. Kami berharap para pedagang jangan malu-malu untuk meminta dites swab kepada kami, ini untuk kepentingan kita bersama," ujarnya.

Penyebaran virus corona di Pasar Raya Padang ini diduga berasal dari kawasan fase 1 hingga 7. Kawasan ini memiliki 1.200 kios pedagang, namun hanya 800 kios yang berisi.

Jumlah pedagang di fase 1 hingga 7 itu mencapai 2.100 orang, dengan rata-rata 1 kios itu dengan 2 pedagang dan ditambah 500 pedagang kaki lima (PKL).

"Rata-rata di fase 1 hingga 7 ini kios tekstil, konveksi, sepatu, toko emas," ujarnya. (Irwanda/SRP)

Baca Juga

Kepala Kantor Kemenag Kota Payakumbuh, Joben mengatakan, pada Idul Adha 1444 H ini, ada total 1.564 ekor hewan kurban yang akan disembelih
Pemko Payakumbuh Gelar Salat Idulfitri 1445 H di Halaman Balai Kota
Ketua DPRD Sumbar Supardi mengajak masyarakat untuk menghindari berbagai jenis sogokan dalam pemilihan calon kepala daerah. Menurutnya Kota
Ketua DPRD Sumbar Ajak Warga Payakumbuh Bijak dalam Menentukan Sikap dalam Pilkada
Belatung Menggeliat pada Tumpukan Sampah di Padang Kaduduk Payakumbuh
Belatung Menggeliat pada Tumpukan Sampah di Padang Kaduduk Payakumbuh
Jalan Payakumbuh menuju Pekanbaru menuju Pangkalan ditutup pada Selasa Penutupan ini dilakukan karena ada bencana longsor dan banjir.
Jalan Payakumbuh ke Pekanbaru Menuju Pangkalan Ditutup, Arus Lalin Dialihkan via Lintau
Ekspo SMK 2024 dan Sinergi Pengembangan Pariwisata Payakumbuh
Ekspo SMK 2024 dan Sinergi Pengembangan Pariwisata Payakumbuh
ICH Fest 2023: Atasi Perang Klaim, Upaya Persatukan Bangsa Serumpun Kelola Warisan Budaya Takbenda
ICH Fest 2023: Atasi Perang Klaim, Upaya Persatukan Bangsa Serumpun Kelola Warisan Budaya Takbenda