Langgam.id - Bubur kampiun tak asing di telinga masyarakat Sumatra Barat (Sumbar). Ya, selain ramai dijumpai di kedai penjualan takjil saat Ramadan, bubur "juara" ini kerap selalu ada di kedai sarapan pagi di berbagai daerah.
Kuliner khas Minangkabau ini mengkolaborasikan beragam rasa. Ada bubur sumsum, bubur candil, kacang hijau, beras ketan, kolak pisang, sarikaya, hingga kolak biji salak, bersatu dalam semangkuk bubur kampiun.
Aromanya pun menggoda. Tak heran, bubur kampiun pun tetap menjadi idola dan pilihan menu utama masyarakat untuk berbuka puasa.
"Saya sering juga campur bubur kampiun dengan onde-onde. Rasanya lebih juara lagi," kata Susi Elita (32), seorang ibu rumah tangga di Bandar Buat, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Selasa (28/4/2020).
Menurut Susi, ia kerap membeli satu mangkok bubur itu seharga Rp10.000. Namun, ada juga yang menjual Rp8.000.
"Tergantung isinya sih. Biasanya kalau takjil itu sudah dibungkus plastik dan dijual Rp8 ribuan," katanya.
Susi mengakau tidak sulit mencari bubur kampiun. Bahkan ketika di luar Ramadan pun bubur gampang dijumpai.
"Saat Ramadan ini rata-rata orang yang jual takjil pasti jual kampiun," katanya. (*/ICA)