Langgam.id - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengunjungi pabrik baja milik PT Kunango Jantan di Jalan By Pass KM 25, Kasang, Kabupaten Padang Pariaman.
Ancandra mengapresiasi perusahaan tersebut yang memproduksi tiang baja galvanis dan tower baja galvanis untuk kebutuhan infrastruktur tiang listrik yang lebih tahan lama.
“Kita apresiasi perusahaan lokal yang berkontribusi untuk pembangunan dengan mengutamakan kualitas produknya,” kata Arcandra dalam kunjungan, Sabtu (9/3/2019) lalu.
Ia menuturkan pemerintah tengah giat mempercepat pembangunan infrastruktur listrik untuk mengejar rasio elektrifikasi 100 persen secara nasional, sekaligus mengejar penyediaan energi yang lebih masif.
Menurutnya, hampir seluruh wilayah Indonesia sudah mendapatkan pasokan energi listrik, baik yang disediakan oleh PLN maupun oleh pemerintah dan lembaga lainnya.
Hanya di beberapa daerah dengan akses yang sulit belum mendapatkan layanan listrik dengan baik, seperti Kabupaten Kepulauan Mentawai yang belum 100 persen mendapatkan akses listrik.
“Fokusnya nanti, adalah daerah – daerah yang sulit diakses, daerah terluar. Pembangunan jaringan listrik diarahkan ke sana, sehingga pemerataan pembangunan betul – betul dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Direktur Bisnis Regional Sumatra PT PLN (Persero) Wiluyo Kusdwiharto mengatakan Kunango Jantan adalah mitra strategis PLN, karena sudah membantu memproduksi tiang baja, tower, maupun tiang beton dengan standar mutu yang tinggi.
“Kualitas produknya terjaga, dan tentu saja sangat efisien buat kami untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Sumatra, karena cost distribusinya jauh lebih hemat,” katanya.
Ia mengutarakan sejak 2015, PLN sudah menggunakan produk Kunango Jantan berupa tiang baja sebanyak 79.611 batang, tiang beton sebanyak 62.661 batang, dan sebanyak 973 ton material tower proyek SUTT kapasitas 150 kv hingga 500 kv.
Bahkan, saat ini juga tengah dikerjakan sebanyak 2.256 ton tower baja galvanis untuk kebutuhan proyek 500 kv di wilayah Sumatra.
“Kami juga minta 2.000 ton material tower baja untuk proyek 500 kv Sumatra dan 256 ton untuk proyek SUTT 150 kv di Muara Labuh,” katanya.
Selain itu, ia mengungkapkan rasio elektrifikasi wilayah Sumbar sampai dengan Desember 2018 sudah menyentuh 92,96 persen dan rasio desa berlistrik 98,53 persen.
“Tinggal Mentawai, yang rasio elektrifikasi baru 56,5 persen, tahun ini kami targetkan seluruh Sumbar sudah 100 persen,” kata Wiluyo.
Direktur Utama PT Kunango Jantan Asril menyebutkan perseroan memproduksi tiang baja galvanis untuk memastikan produk yang akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur listrik lebih awet dan tahan lama.
“Tiang baja galvanis dan tower baja galvanis kualitasnya sangat bagus dan tahan terhadap korosi,” katanya saat ekspose produk kepada pemerintah [Kementerian ESDM] dan PLN di kantornya.
Menurutnya, tiang baja galvanis produksi Kunango Jantan bisa mencapai umur 60 tahun jika dipasang di wilayah pedesaan, 35 tahun di wilayah perkotaan, 25 tahun di kawasan perindustrian dan 15 tahun di kawasan pesisir terbuka.
Asril memaparkan dengan penggunaan baja galvanis untuk tiang listrik, proses percepatan korosi yang membuat besi tidak bertahan lama di alam terbuka menjadi turun hingga 75 persen, sehingga jauh lebih tahan.
Selain itu, tiang baja galvanis unggul karena tahan terhadap gesekan proses difusi dari Zn (zinc atau timah) dan Fe (ferrum atau besi), cocok untuk daerah yang sulit transportasi, ramah lingkungan, sekaligus juga indah secara visualisasi kota.
“Satu lagi, biaya maintenance nol selama umur pakai sesuai dengan lokasinya,” kata Asril.
Galvanis adalah suatu proses pelapisan baja dengan logam antikarat, sehingga membuat produk baja menjadi lebih tahan lama dan ampuh menahan korosi karena difusi zinc dan ferrum terhadap material besi atau baja.