Langgam.id - Balai Latihan Kerja (BKL) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumatra Barat (Sumbar) di Padang Panjang dan Payakumbuh memproduksi maskes secara mandiri, hal itu dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masker bagi masyarakat Sumbar.
Diketahui, sejak Pandemi Covid-19, masker di pasaranpun mulai langka dan harganya juga tergolong mahal.
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengaku sangat senang dengan apa yang dilakukan BLK Disnakertrans Sumbar yang berada di Payakumbuh dan Padang Panjang tersebut.
"Saya sangat senang, sudah ada BLK yang produksi masker di sini, semoga kebutuhan masyarakat terhadap masker dapat terpenuhi," ujarnya saat meninjau produksi masker di BLK Padang Panjang, Jumat (3/4/2020).
Irwan berharap setiap BKL menggenjot produksi maskernya. Kalau setiap BLK di wilayah Sumbar bisa menghasilkan 500 lembar masker per hari dari setiap siswa, maka Sumbar tidak akan lagi kekurangan masker. Sehingga, kebutuhan masyarakat akan tercukupi.
"Saya juga sudah mengunjungi BLK Payakumbuh, ada 12 siswa yang produksi masker, rata-rata 40 lembar per hari untuk satu orang. Sementara, di BLK Padang Panjang, ada 16 siswa yang juga memproduksi masker sekitar 40 buah per hari," ungkapnya.
Baca juga : Pemprov Sumbar Berdayakan UMKM Lokal untuk Produksi APD Corona
Irwan ingin hasil produksi bisa lebih banyak, sehingga dapat membantu kebutuhan masyarakat di luar Sumbar. Apalagi masker yang dibuat di BLK ini punya kelebihan, bisa dipakai berulang setelah dicuci dan bebas bahan kimia.
Rencananya produksi masker yang dihasilkan BLK ini akan dibagikan ke setiap rumah sakit dan Posko Covid-19 di tiap kabupaten dan kota di Sumbar, termasuk masyarakat yang membutuhkan.
"Kalau kita kumpulkan dalam sepekan, BLK bisa menghasilkan masker ada sekitar 10 ribu lembar. Ini akan segera kita distribusikan ke masyarakat atau pihak yang membutuhkan. Terutama untuk Posko Covid-19 di kabupaten dan kota," jelasnya.
Menurut Irwan, masker yang diproduksi BLK tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan. Apalagi, kalau diikuti oleh masyarakat, seperti UMKM, sudah dipastikan Sumbar tidak kekurangan masker.
"Masyarakat tidak perlu cemas, untuk masker sudah terpenuhi, hand sanitizer juga ada barangnya," ucapnya.
Sementara itu, Kepala UPTD BLK Padang Panjang, Suryadi Boy mengatakan, produksi masker ini dikerjakan para siswa SMK program kejuruan menjahit. Dalam satu hari, mereka bisa memproduksi masker 6.000 lembar lebih. Mereka bekerja dari pukul 08.00 sampai pukul 16.00 WIB.
"Jumlah siswa kami ada 16 orang, nantinya akan tambahkan siswa lebih banyak lagi khusus untuk menjahit masker ini, selanjutnya akan didistribusikan ke masing-masing daerah," ujarnya.
Ia mengatakan, BLK Padang Panjang Disnakertrans Sumbar juga salah satu lokasi karantina yang disiapkan untuk karantina Orang Dalam Pengawasan (ODP) sebagai upaya memutus rantai penyebaran Virus Corona (Covid-19) di Sumbar.
Suryadi Boy mengaku, pihaknya telah menyediakan sebanyak 16 kamar yang bisa dihuni, terdiri dari dua kamar VIP dan 14 kamar dengan masing-masing satu tempat tidur, disertai kamar mandi didalam kamar. Semuanya dalam kondisi baik, katanya. (*/Rahmadi/ZE)