Langgam.id - Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Virus Corona (Covid-19) di Sumatra Barat (Sumbar) kian hari semakin bertambah. Akibatnya, ruang isolasi sejumlah rumah sakit rujukan di daerah itu dinyatakan penuh, bahkan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tim medis juga minim.
Hal itu terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Achmad Mochtar (RSAM) Kota Bukittinggi.
"APD kami kurang, sangat langka. Sementara kebutuhan untuk pelayanan setiap hari. Hari ini saja, APD kami tidak cukup," ujar Direktur Utama (Dirut) RSAM Bukittinggi, dr Khairul saat dihubungi Langgam.id via telepon, Selasa (24/3/2020).
Menurut Khairul, pihaknya masih menunggu kiriman APD dari pusat. Meskipun demikian, untuk pelayanan PDP tetap diupayakan seoptimal mungkin.
"Tidak tahu mau dibeli dari mana, kami menunggu kiriman. Mudah-mudahan yang dari pusat kami dapat hari ini. APD yang minim itu seperti baju Hazardous material suit atau Hazmat suit, kacamata pengaman (Uvex Stealth Safety) hingga masker N95, ini sangat dibutuhkan," jelasnya.
Dijelaskannya, kekurangan ini telah disampaikan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar dan telah lama diurus. Namun, permasalahan saat ini memang ketersediaan APD tidak memadai.
"Pemprov Sumbar melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) telah berusaha. Tapi APD itu akan dibeli di mana, itu masalahnya," ungkap Khairul.
Lalu, untuk tim medis, kata Khairul, RSAM Bukittinggi cukup memadai. "Kami memiliki dokter paru sebanyak tiga orang, juga didukung dokter spesialis lainnya, jumlahnya hampir 40 orang lebih," ucapnya.
Sementara, untuk ruang isolasi di RSAM Bukittinggi, menurut Khairul sudah penuh. Kapasitas ruang isolasi yang dimiliki hanya 10 ruangan, namun saat ini sudah terisi sebanyak 12 PDP.
"Kami tengah berusaha untuk perluasan. Ruangan di samping ruang isolasi saat ini akan kami manfaatkan, karena saat ini PDP terus bertambah," katanya. (Irwanda/ZE)