Langgam.id - Dampak mewabahnya virus corona alias covid-19 di Indonesia juga dirasakan sektor perhotelan, termasuk di Kota Padang, Sumatra Barat.
Manajemen PT Hotel Indonesia Natour (HIN), pemilik Grand Inna Padang Hotel misalnya mengklaim tingkat hunian atau okupansi hotel milik pemerintah tersebut di awal tahun ini juga mengalami penurunan akibat mewabahnya virus corona.
"Juga turun, rata-rata (di grup) turun sampai hanya 40 persen," kata Direktur Utama HIN, Iswandi Said kepada Langgam.id, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, hampir seluruh hotel milik perseroan maupun hotel yang dikelola Hotel Indonesia Grup (HIG) anak perusahaan HIN juga mengalami penurunan.
"Terutama di Bali, itu turun drastis sekali, hanya sekitar 40 persen, karena banyak acara dibatalkan, juga kunjungan yang batal," katanya.
HIN memiliki 14 hotel yang tersebar di seluruh Indonesia, seperti di Bali, Yogyakarta, Medan, Kota Padang, dan daerah lainnya. Juga mengelola total 46 hotel BUMN di seluruh negeri.
General Manager Grand Inna Padang Mazri Tanjung mengakui dampak corona juga dirasakan hotel tersebut. Bahkan, okupansi di awal tahun ini jauh lebih rendah dari tahun sebelumnya.
"Biasanya di awal tahun (okupansi) memang lebih rendah. Nah periode Maret biasanya mulai naik. Tahun ini karena corona, justru terus menurun terus," katanya.
Mazri menyebutkan beberapa acara yang akan dilaksanakan di hotel tersebut, baik oleh korporasi maupun oleh instansi pemerintah dibatalkan karena wabah virus tersebut.
"Semoga saja wabah virus corona ini tidak lama, sehingga kinerja pariwisata dan perhotelan kembali normal," ujarnya.