Soal Penanganan Covid-19, RS di Sumbar Hanya Mampu Tampung 44 Pasien

Penaganan Virus Corona di Sumbar

Ilustrasi - Antisipasi Penyebaran Virus Corona (Foto: Istimewa)

Langgam.id - Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona (Covid-19) masuk ke wilayah Sumatra Barat (Sumbar), mulai dari pemeriksaan dan pengawasan ketat di pintu masuk daerah itu, hingga menyediakan fasilitas serta Sumbar Daya Manusia (SDM) yang mumpuni untuk menagani Pandemi Covid-19.

Selain itu, Sumbar juga telah memiliki dua rumah sakit rujukan untuk pasien yang diduga terpapar Covid-19, yaitu Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Achmad Mochtar Bukittinggi.

Tidak hanya itu, satu rumah sakit lagi juga tengah dipersiapkan untuk menampung pasien Covid-19, yaitu Rumah Sakit Universitas Andalas (Unand).

Terkait fasilitas yang dimiliki di beberapa rumah sakit tersebut, menurut Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, hingga saat ini sudah cukup mumpuni untuk menampung pasien. Seperti RSUP M Djamil Padang, katanya, mampu menampung sebanyak sepuluh pasien.

Namun, jika dalam waktu darurat dan terpaksa, RSUP M Djamil Padang bisa menampung paling banyak 17 pasien. "Tapi, kalau bisa jangan sampai lebih dari sepuluh. Angka 17 itu, jika sudah terpaksa," ujarnya di Padang, Rabu (18/3/2020).

Sementara itu, untuk RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi, menurut Nasrul Abit, cukup menampung sebanyak empat pasien. Sehingga, diharapkan di sana jangan banyak yang datang dan segera ke M Djamil jika ada yang terjangkit.

Kemudian, Rumah Sakit Unand, saat ini, katanya, rumah sakit tersebut masih dalam tahap persiapan dan disebut, mampu menampung sebanyak 23 pasien.

Ia menilai, Rumah Sakit Unand paling siap. "Jadi, Unand sepertinya yang paling siap, sekarang tinggal menunggu perbaikan WC saja. Kalau sudah selesai, berarti RS Unand sudah siap dioperasikan," jelasnya.

Jadi, untuk daya tampung pasien diduga terpapar Covid-19, rumah sakit yang ada di Sumbar hanya mampu menampung sebanyak 44 pasien, dan itupun dalam keadaan mendesak, jika korban terus bertambah. Rumah sakit tersebut, termasuk RS Unand yang saat ini sedang dipersiapkan.

Lalu, Nasrul Abit menegaskan, jika masih ada kemungkinan pasien bertambah, Pemprov Sumbar, katanya, juga akan mempersiapkan sebanyak tiga rumah sakit rujukan lagi, yaitu Rumah Sakit Tentara (RST) Reksodiwiryo, RS Bhayangkara Polda Sumbar dan RSUD Padang Pariaman.

Terkait peralatan, menurut Nasrul Abit juga akan dipersiapkan nantinya. Pemprov juga sudah mengkoordinasikan kepada rumah sakit tersebut untuk menjadi rujukan pasien Covid-19.

"Semua peralatan juga sudah lengkap, Alat Pelindung Diri (APD) yang sebelumnya kurang nanti dibeli oleh Dinas Kesehatan ke Jakarta, lalu dibagi ke rumah sakit yang menjadi rujukan itu," katanya.

Sedangkan untuk tenaga ahli juga sudah disediakan oleh rumah sakit masing-masing, yaitu dokter ahli paru-paru dan sejumlah perawat yang telah dilatih. (Rahmadi/ZE)

Baca Juga

Permasalahan baru yang menimpa umat Islam yakni terkait daftar nama-nama ustadz kondang yang terdaftar dalam jaringan radikalisme.
Pergeseran Nilai Muhammadiyah Sumbar dalam Politik?
Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sumbar, Bayu Aryadhi mengungkapkan bahwa konflik yang terjadi
BP2MI: Tidak Ada Pekerja Migran Indonesia dari Sumbar di Zona Konflik
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan Setengah Ton Ganja di Kabupaten Pasaman 
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan Setengah Ton Ganja di Kabupaten Pasaman 
Ahmad Hafidz
Nagari Creative Hub: Penggerak Ekonomi Masyarakat
Sebanyak 14 anggota DPR RI dan 4 anggota DPD RI terpilih asal Sumatra Barat untuk periode 2024-2029 telah dilantik pada 1 Oktober 2024
Harta Kekayaan Anggota DPR dan DPD Asal Sumbar: Mulyadi Terkaya, Cerint Iralloza Terendah
Menteri BUMN Erick Thohir telah menyetujui pengalihan lahan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk pengembangan RSUP M Djamil Kota Padang.
Flyover Sitinjau Lauik Segera Dibangun, Andre: Pemenang Lelang Diumumkan 7 Oktober 2024