Pengakuan Runner-up Puteri Indonesia 1996 Soal Izin Mewakili Provinsi Sumbar

Gusria Setiani, Runner-up II Puteri Indonesia 1996 Asal Sumbar. (Foto: Dokumen Gusriani)

Gusria Setiani, Runner-up II Puteri Indonesia 1996 Asal Sumbar. (Foto: Dokumen Gusria Setiani)

Langgam.id - Ajang pemilihan Puteri Indonesia 2020 belakangan menjadi perbincangan gara-gara salah satu finalisnya tidak hafal pancasila. Parahnya, perempuan bernama Kalista Iskandar itu mengaku sebagai perwakilan dari Sumatra Barat (Sumbar).

Namun, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar mengaku tidak mengetahui penetapan Kalista sebagai wakil Sumbar di ajang pemilihan Puteri Indonesia tersebut. Pemprov juga mengklaim tidak terlibat sama sekali dalam iven itu.

Di sisi lain, dalam akun Instagram pribadinya, Kalista sempat memposting pertemuan dengan Istri Gubernur Sumbar Nevi Irwan Prayitno dan Istri Wali Kota Padang Harneli Bahar serta jajaran Dinas Pariwisata Kota Padang.

"Tarimo kasih untuk Ibu Gubernur Sumatera Barat, Ibu Nevi Irwan Prayitno; Ibu Walikota Padang, Umi Harneli Bahar; Sekretariat Dinas Pariwisata Kota Padang, Bapak Syafriadi, Bapak Ade, Ibu Rezki, karena telah menyambut saya dan menyampaikan pesan dan kesan untuk dibawa dalam Pemilihan Puteri Indonesia 2020 ini," begitu tulis keterangan foto dalam postingannya.

Baca juga : Pemprov Tak Tahu Kalista Iskandar Wakili Sumbar di Ajang Puteri Indonesia

Ditilik jauh ke belakang, di era tahun 1996, nama Sumbar juga pernah harum di tingkat nasional dalam ajang pemilihan Puteri Indonesia. Kala itu, finalis bernama Gusria Setiani berhasil terpilih menjadi runner-up II.

Gusria merupakan warga Padang asli Lintau, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar. Kini, ia telah berusia 45 tahun. Kepada langgam.id, ia menceritakan sebelum memasuki karantina sempat meminta izin kepada Pemprov Sumbar.

"Iya, kami minta izin ada kok mewakili Sumbar. (Pemprov) memang harus dilibatkan, karena membawa nama Sumbar," kata Gusria dihubungi, Senin (9/3/2020).

Gusria mengungkapkan saat dirinya terpilih dan masuk masa karantina sempat ditemani satu orang yang diutus dari Pemprov. Namun pemilihan tahun 2020 ini apakah sama, ia tidak begitu mengikuti.

"Ada utusan dari Pemprov selama masa karantina. Sekarang saya kurang mengikuti lagi, karena saya sudah lama (ikut Putri Indonesia)," ujarnya.

Gusria mengatakan awalnya dirinya bisa terpilih sebagai finalis karena mengirimkan daftar riwayat hidup (CV) ke pihak penyelenggara. Dulunya, yang mengadakan adalah sebuah brand kosmetik.

"Jadi memang kirimkan CV kita, itu kan ada brand kontesnya, waktu saya itu saya lupa, ada Mustika Ratu. Singkat cerita saya ditelpon, baru ada keterlibatan Pemda-nya," katanya.

"Sebelum masuk karantina, memang dibimbing sama mereka. Setelah itu, menurut saya ada perubahan. Setiap tahun ada perubahan. Terakhir saya engga ngikutin lagi," sambung Gusria.

Baca juga : Tak Hafal Pancasila, Ini Komentar Finalis Puteri Indonesia Asal Sumbar

Usai ditelepon karena terpilih sebagai finalis, Gusria kemudian berkumpul bersama perwakilan tim penyelanggara. Kemudian, dirinya mengakui juga meminta restu kepada istri Gubernur Sumbar di era 1996 itu.

"Ada yang diadakan audisinya ada yang engga. Menurut saya sih tergantung insiatif gerak modeling di Kota Padang saat itu. Tapi memang pemulihan Putri Indonesia itu kan memang di bawah Yayasan Putri Indonesia di Jakarta," tuturnya.

Terkait kesalahan Kalista, Gusria mengatakan hal itu bisa terjadi kepada siapa saja. Grogi di atas panggung merupakan hal yang lumrah, apalagi disiarkan di televisi nasional.

"Saya juga pernah melakukan kesalahan yang sama, keselip lidah di top 3 Puteri Indonesia tahun 1996, dan disiarkan di televisi RCTI sehari setelah malam penobatan," ujarnya.

Baca juga : Wagub Sumbar Sayangkan Finalis Puteri Indonesia Tak Hafal Pancasila

Ia meminta untuk semua yang yang masih menghujat Kalista karena kesalahannya mohon dihentikan. Peristiwa ini bisa terjadi pada siapa saja, dan grogi di atas panggung hal yang biasa.

"Kamu sudah membawa harum nama Sumbar. Perjuangan mu selama karantina dan berhasil menyisihkan finalis lainnya hingga masuk ke top 6 adalah prestasi yang luar biasa," tuturnya.

"Kesalahan di atas panggung tidak sebanding dengan pengorbanan dan perjuangan kamu membawa nama Sumbar. Kita tetap bangga pada mu, dengan apa yang telah kamu lakukan di ajang tersebut," sambungnya. (Irwanda/RC)

Baca Juga

Gubernur Mahyeldi Apresiasi Festival Budaya Marandang Minangkabau 2024
Gubernur Mahyeldi Apresiasi Festival Budaya Marandang Minangkabau 2024
Pemprov Sumbar Lanjutkan Pembangunan Jalan Segmen Jembatan Lolong-Simpang Transito
Pemprov Sumbar Lanjutkan Pembangunan Jalan Segmen Jembatan Lolong-Simpang Transito
Lepas Kontingen Sumbar di PON 2024, Mahyeldi: Raih Emas Kita Beri Reward Rp250 Juta
Lepas Kontingen Sumbar di PON 2024, Mahyeldi: Raih Emas Kita Beri Reward Rp250 Juta
HUT IBI, Gubernur Mahyeldi: Jaga Spirit Organisasi Profesi Kesehatan Terdepan Layani Masyarakat
HUT IBI, Gubernur Mahyeldi: Jaga Spirit Organisasi Profesi Kesehatan Terdepan Layani Masyarakat
Orientasi Anggota DPRD Padang Pariaman, Gubernur Mahyeldi Ingatkan Perkuat Sinergi
Orientasi Anggota DPRD Padang Pariaman, Gubernur Mahyeldi Ingatkan Perkuat Sinergi
Pemprov Alokasikan Anggaran Rp1 Miliar untuk NPC Sumbar Hadapi Peparnas 2024
Pemprov Alokasikan Anggaran Rp1 Miliar untuk NPC Sumbar Hadapi Peparnas 2024