Langgam.id – Selama sepekan pada minggu keempat Februari 2020 terjadi 4 kali gempa di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya. Gempa-gempa tersebut, umumnya akibat aktivitas zona subduksi antara lempeng Indo-Australia dengan Eurasia serta sesar Sumatra dan Mentawai.
Demikian dilansir Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang dalam laporan mingguan aktivitas “seismicity” pada Sabtu (29/2/2020) di akun resminya.
Dari 4 kali gempa dari 21 hingga 27 Februari 2020 tersebut, satu kali gempa dirasakan. Gempa yang dirasakan itu terjadi pada Selasa (25/2/2020) pukul 3.39.24 WIB. Gempa dengan magnitudo 5,1 itu, tepatnya terjadi pada koordinat 1,88 Lintang Selatan dan 99,97 Bujur Timur. Sekitar 47 kilometer arah timur laut dari Tua Pejat, ibukota Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Gempa pada kedalaman 40 kilometer itu dirasakan III MMI (modified mercalli intensity) di Siberut, Tua Pejat dan Padang serta II MMI di Bukittinggi dan Padang Panjang.
Tiga gempa lainnya dua kali pada Sabtu (22/2/2020) dan satu kali pada Rabu (26/2/2020).
Empat gempa itu, dilihat dari peta BMKG, terjadi di perairan barat Sumatra. Dua kali gempa terjadi antara Kepulauan Mentawai dengan daratan Sumatra Barat, sementara dua lainnya, berpusat di sebelah utara Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai.
“Gempa yang terjadi di wilayah ini umumnya sebagai akibat dari aktivitas zona subduksi antara lempengan Indo-Australia dengan Eurasia,” sebut publikasi tersebut.Selain itu, juga akibat aktivitas sistem sesar Sumatra dan sesar Mentawai. (*/SS)