Langgam.id - Selama sepekan pada minggu ketiga Februari 2020 terjadi 8 kali gempa di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya. Gempa-gempa tersebut, umumnya akibat aktivitas zona subduksi antara lempeng Indo-Australia dengan Eurasia serta sesar Sumatra dan Mentawai.
Demikian dilansir Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang dalam laporan mingguan aktivitas “seismicity” pada Jumat (21/2/2020) di akun resminya.
Dari 8 kali gempa dari 14 hingga 20 Februari 2020 tersebut, sebanyak 6 gempa masuk kategori gempa dangkal atau dengan kedalaman kurang dari 60 kilometer. Sementara, dua gempa termasuk gempa menengah dengan kedalaman 60 sampai dengan 300 kilometer.
Dari sisi kekuatan, seluruh gempa dalam rentang waktu tersebut berkekuatan Magnitudo 3 sampai 5. Dua kali gempa terjadi pada 16 Februari, satu kali gempa pada 19 Februari dan lima kali gempa pada 20 Februari 2020.
Delapan gempa itu, dilihat dari peta BMKG, terjadi di perairan barat Sumatra. Satu kali gempa terjadi dekat dengan daratan Sumatra Barat, sementara tujuh lainnya, berpusat di sebelah utara Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai.
“Gempa yang terjadi di wilayah ini umumnya sebagai akibat dari aktivitas zona subduksi antara lempengan Indo-Australia dengan Eurasia. ,” sebut publikasi tersebut.
Selain itu, juga akibat aktivitas sistem sesar Sumatra dan sesar Mentawai. Dari 8 gempa bumi yang terjadi, data info BMKG tidak menyebut ada yang dirasakan. (*/SS)