Langgam.id – Chief Executive Officer (CEO) PT Kunango Jantan Group (KJG) Asril, SH memberikan kuliah umum kewirausahaan di hadapan ratusan civitas akademika Universitas Andalas.
Asril yang juga merupakan alumni Fakultas Hukum Unand tersebut mengupas materi tentang bagaimana “Menjadi Pengusaha Sukses yang Berkarakter” pada Selasa (11/2/2020) di Convention Hall Unand Kampus Limau Manis, Padang.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh UPT Kewirausahaan itu juga mengundang jajaran pimpinan di lingkungan Unand, dosen, tenaga kependidikan serta mahasiswa Unand.
“Kuliah Umum Kewirausahaan ini merupakan yang pertama kali diadakan di tahun 2020 ini. UPT Kewirausahaan akan merencanakan untuk melaksanakan kuliah kewirausahaan sebanyak 8 kali untuk tahun ini dengan menghadirkan pembicara/pengusaha yang berskala lokal dan nasional” ucap Asmi Abbas, SE, MM, Kepala UPT Kewirausahaan Unand.
Lebih lanjut, ia menjelaskan narasumber kali ini menghadirkan H Asril, SH pengusaha sukses dalam bidang manafacture dan trading yang juga merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Andalas.
Tentu Unand berbangga dapat menghadirkan pengusaha sukses yang berasal dari almamater sendiri. Kesempatan ini diharapkan agar dimanfaatkan sebaik mungkin oleh mahasiswa untuk mengali pengetahuan dan pengalaman yang luar biasa dari pembicara.
Rektor Unand melalui Wakil Rektor III, Ir. Insannul Kamil, M.Eng, Ph.D mengatakan turut berbangga menghadirkan sosok yang humble hadir di Unand. Tentu banyak motivasi dan inspirasi yang dapat diberikan kepada kita semua.
Lebih lanjut ia menjelaskan Asril telah membuktikan bahwa menjadi alumni Fakultas Hukumpun bisa sukses menjadi industriawan. Saat ini beliau telah memiliki lebih dari 1.000 orang karyawan yang juga membesarkan PT KJG.
“Sukses itu bukan ketika sesuatu itu bermanfaat untuk diri kita sendiri saja, tetapi sukses itu ketika orang lain menerima banyak manfaat dari diri kita” tambahnya.
“Saya mendorong mahasiswa untuk tidaknya mencari kerja tetapi untuk menciptakan lapangan pekerjaan salah satunya menjadi enterpreneur. Karena salah satu indikator negara dikatakan maju adalah ketika jumlah pengusaha banyak,” ujarnya.
CEO PT KJG Asril dalam kuliahnya menjelaskan PT KJG merupakan kelompok perusahaan yang fokus dalam penyediaan, pemesanan, dan distribusi material baja dan beton siap pakai untuk industri konstruksi, kelistrikan dan pertambangan, telekomunikasi dan perhubungan.
Ia menceritakan awalnya ia adalah seorang pemain sepakbola PSP Padang yang bermain dari tahun 1978 hingga 1987.
Posisinya dalam tim adalah sebagai stopper dan gelandang bertahan. Pada tahun 1988 Asril berhenti dari sepakbola dan mendapati kondisi finansial yang kurang, Sehingga tidak memiliki tabungan untuk membuka usaha.
Berbekal keberanian dan tekad yang kuat dan juga rekan yang didapat saat menjadi pemain sepakbola, maka dirinya pergi merantau ke Jakarta dan mulai menyuplai kebutuhan dan material yang dibutuhkan oleh pemborong di Sumatra Barat dan Riau.
Pada saat itu pembangunan di daerah, khususnya di Sumbar dan Riau dalam kondisi meningkat pesat, sehingga permintaan material cukup tinggi.
Lalu pada tahun 1991 ia pulang ke Padang dan menjadi mitra PT PLN (Persero) untuk memasok barang barang kebutuhan jaringan listrik.
Berbekal pinjaman maka Asril mendirikan Kunango Jantan. Pada tahun 1993 yang pada awalnya perusahaan yang bergerak dalam bidang supplier dan trading. Perusahaan tersebutlah yang akan menjadi cikal bakal PT Kunango Jantan Group.
Dengan motivasi yang kuat maka ia bekerja keras untuk membangun Kunango Jantan menjadi sebuah perusahaan supplier yang dikenal banyak orang.
Keinginan tersebutpun akhirnya terwujud, Kunango Jantan berkembang dengan pesat dan menjadi perusahaan ternama yang memasok material di Sumbar dan Riau pada saat itu.
Lebih lanjut ia menyampaikan pada tahun 1998 hal yang tidak diduga-duga terjadi, bisnisnya mengalami kemunduran dan bahkan mencapai titik nol.
“Semua aset dijual. Pada titik ini, saya mengalami kebangkrutan di mana semua aset perusahaan dan aset pribadi ikut terjual untuk menutupi kebangkrutan bisnis,” katanya.
Tidak butuh waktu lama, sebagai seorang yang punya jiwa pantang menyerah akhirnya ayah empat putri itu kembali merintis usaha dari nol. Di mana pada tahun 1999 ia membuka bengkel kecil dengan karyawan sebanyak 20 orang.
Tiga tahun kemudian yakni pada tahun 2002 ia membeli sebidang lahan seluas setengah hektar untuk dijadikan workshop.
Ia juga menjelaskan pada akhir tahun 2004 dirinya diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk ikut berpartisipasi membangun kembali prasarana daerah Aceh yang terkena tsunami.
PT Kunango Jantan mendapat order yang banyak berupa tiang listrik untuk memulihkan jaringan listrik di Aceh. Saat orderan tiang listrik itulah momentum kebangkitan Asril dengan bisnisnya, ia pun membangun hotel syariah di Padang, yakni Hotel Bunda.
Kemudian, ia kembali membeli lahan yang pada awalnya seluas 8 hektar di Pekanbaru lalu pada tahun 2008 membangun anak perusahaan Kunango Jantan Beton, dan pada tahun 2012 kembali memperluas area Kunango Jantan Beton dengan kembali membeli lahan seluas 12,5 hektare.
Pada 2013 Asril membangun pabrik tiang besi melalui anak perusahaan PT Tiga Pilar Sakato. Kemudian, pada tahun 2014 membangun pabrik galvanis pertama di Sumatra dengan anak perusahaan PT Karya Empat Pilar.
Selain hotel Bunda yang di Padang, ia juga memiliki 2 hotel di Bukittinggi, yakni Hotel Bunda dan Grand Bunda Hotel .
Asril menjelaskan kiat suksesnya mejadi pengusaha sukses yang barkarakter yakni bagaimana kita dapat menangkap peluang, membantu link dan juga mampu melihat dan membaca peluang pasar dalam mendistribusikan produk kepada konsumen.
Selain itu perlu kiranya untuk meningkatkan penguasaan teknologi dan juga investasi dalam bentuk usaha lain.
“Hal terpenting adalah investasi untuk peningkatan SDM karyawan dengan memberikan pelatihan ke luar negeri, bersedekah dengan memberika kesempatan karyawan umroh dan berbagi dengan sesama” tutupnya.
Kuliah umum berlangsung hangat dan penuh antusias dari peserta. Kepada peserta dengan pertanyaan terbaik mendapatkan doorprize dari panitia.