Langgam.id - Sejumlah antraksi meriahkan puncak perayaan Imlek 2570 di Kota Padang, salah satu diantaranya pertunjukan randai, kesenian asal Minangkabau, Selasa (19/02/2019).
Selain itu, puncak perayaan Imlek 2570 yang dikemas dalam Festival Cap Go Meh 2019 menampilkan Tarian Naga, Wushu, Pawai Kuda Api, Pentas Singa Peking dan juga tradisi membawa Kio.
Selain warga keturunan Tionghoa, ribuan warga dari berbagai kalangan ikut memadati kawasan Kota Tua Padang sebagai tempat yang dipilih untuk perayaan Cap Go Meh 2019. Acara tersebut diselenggarakan hari ke-15 dalam rangkaian perayaan tahun baru Imlek 2570.
Perayaan Cap Go Meh 2019 tersebut juga dimeriahkan dengan Pawai Sipasan, dimulai dari Jalan Batang Arau, menuju samping Jembatan Siti Nurbaya. Kemudian, menuju Jalan Nipah-Jalan Hos Cokroaminoto-Jalan Niaga dan berakhir di Jalan Klenteng, Kawasan Pondok, Kota Padang.
Albert Indra Lukman, seorang tokoh masyarakat keturunan Tionghoa di Padang meneyebutkan, perayaan Cap Go Meh kali ini, lebih ramai dari tahun sebelumnya. Tidak hanya diikuti warga keturunan Tionghoa di Padang. Tapi, juga ada dari berbagai daerah di luar Sumatra.
"Ada sepuluh daerah yang ikut, diantaranya Kalimantan, Bali, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Untuk wilayah Sumatra, ada dari Riau, Sibolga, Palembang dan Kota Padang sebagai tuan rumah," ujarnya.
Perayaan kali ini, kata Albert, menghabiskan biaya Rp1 miliar.
Menurutnya, Festival Cap Go Meh merupakan salah satu even yang memperlihatkan nilai-nilai kebhinekaan di Kota Padang. "Kita (Masyarakat Tionghoa-red) juga ingin berkontribusi. Kami ingin menunjukkan bahwa kami bukan kelompok yang ekslusif dan tertutup. Kami ingin kawasan Kota Tua hidup kembali," jelasnya.
Gubernur Sumatra Barat, Irwan Prayitno mengatakan, Cap Go Meh akan menghidupkan perekonomian masyarakat setempat. "Selain budaya, juga menghidupkan perekonomian masyarakat," ujarnya.
Irwan mengajak masyarakat untuk terus menjaga perbedaan budaya yang ada. Jika demikian, hal ini akan menarik minat wisatawan untuk berkunjung. "Setiap etnis pasti ada budayanya, perbedaan ini yang akan membuat kita bersatu dalam bingkai NKRI," ungkap Irwan. (Rahmadi/FZ)