Langgam.id - 150 wisatawan asal Kunming, China, dijadwalkan hari ini, Kamis (30/1/2020), meninggalkan Sumatra Barat (Sumbar). Para wisatawan itu akan melakukan penerbangan langsung dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ke Kunming pada pukul 18.00 WIB.
Hal ini dibenarkan Yunando yang merupakan salah seorang perwakilan biro perjalanan wisatawan tersebut dari PT Coco's Tour. Ia menyebutkan, keberangkatan wisatawan dilakukan menggunakan penerbangan maskapai Citilink.
"Kalau enggak delay (berangkat) pukul 18.00 WIB. Penerbangan langsung ke Kunming, mengunakan maskapai Citilink," kata Yunando, Rabu (29/1/2020).
Baca juga : Komentar MUI Sumbar Soal Warga China yang Melancong ke Ranah Minang
Pihak biro perjalanan memahami dengan penolakan masyarakat saat ratusan wisatawan itu berada di Sumbar. Namun kedatangan wisatawan asal China ini dianggap sebagai peluang untuk meningkatkan grafik wisatawan mancanegara.
"Karena apa? Ada beberapa market kami, yang pertama ada warga Tiongkok muslim di sana (Kunming) yang ingin pula mengetahui budaya-budaya kita di Sumbar," ujarnya.
Yunando mengungkapkan, pihaknya tidak hanya membuka kesempatan bagi wisatawan mancanegara untuk datang ke Sumbar. Melainkan juga memberikan peluang masyarakat menikmati wisata di Kunming.
"Kami buka kesempatan warga Sumbar untuk wisata halalnya di China. Tak hanya wisata biasa saja. Karena di sana ada juga perkampungan muslim yang bisa didatangi," katanya.
"Di sana memiliki pemandangan yang bagus. Dan peninggalan-peninggalan sejarah baik Islam dan maupun budaya China. Jadi pertukaran budaya dapat dilaksanakan apabila grafik ini terbentuk," sambung Yunando.
Baca juga : Ketika 15 Wisatawan Muslim China Menangis di Masjid Raya Sumbar
Ia berharap, kedatangan ratusan wisatawan ini berdampak terhadap ekspor komoditi unggulan Sumbar ke Kunming. Salah satunya, ekspor dalam bidang hasil laut.
"Contoh bidang perikanan, lobster, kan mereka enggak punya laut. Ya kan, itu sudah ada barang pasti untuk kita ekspor ke Kunming. Karena dengan empat jam perjalanan (barang ekspor) itu masih dalam batas tahan," jelasnya.
Biro perjalanan meminta masyarakat Sumbar tak perlu cemas dengan isu virus corona. Menurut Yunando, pihaknya hanya memiliki misi tentang kemajuan pariwisata.
"Karena misi kami hanya untuk kemajuan pariwisata dan peningkatan ekonomi bagi masyarakat di suatu destinasi (yang dikunjungi)," tuturnya.
Baca juga : Wisatawan China Keliling Mandeh, Bupati Pessel: Saya Tidak Tahu
Seperti diketahui, ratusan wisatawan ini telah berada di Sumbar sejak Minggu (26/1) kemarin. Mereka berwisata di beberapa objek wisata di Sumbar selama lima hari. Namum kedatangan wisatawan tersebut mendapat penolakan dari beberapa masyarakat.
Salah satunya, datang dari masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF) yang menggelar aksi penolakan di Kota Bukittinggi. Kemudian juga datang Forum Masyarakat Minangkabau (FMM) yang menggelar aksi di Kota Padang. (Irwanda/SS)