Langgam.id – Universitas Andalas (UNAND) resmi ditetapkan sebagai perguruan tinggi Klaster Mandiri, yaitu klaster tertinggi dalam penilaian kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Hal ini diketahui berdasarkan hasil Klasterisasi Perguruan Tinggi Tahun 2026 yang diumumkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek)
Penetapan tersebut mengacu pada Keputusan Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Nomor 0968/C3/DT.05.00/2025 tanggal 28 Oktober 2025, yang disampaikan kepada seluruh perguruan tinggi di Indonesia melalui Surat Nomor 1436/C3/AL.04/2025 pada 4 November 2025.
Penilaian klaster dilakukan berdasarkan pengolahan data SINTA untuk periode 2022–2024, mencakup tujuh komponen utama. Yaitu, penulis, afiliasi, artikel, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, kekayaan intelektual, dan buku.
Kementerian menegaskan bahwa klasterisasi bukan merupakan bentuk pemeringkatan, melainkan mekanisme pengelompokan perguruan tinggi berdasarkan performa kinerjanya.
Hasil klasterisasi menjadi dasar untuk penyusunan roadmap riset nasional, perencanaan strategis penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta identifikasi peluang kolaborasi lintas klaster di tingkat nasional.
Meskipun tidak dilakukan pemeringkatan resmi, perbandingan performa perguruan tinggi dapat ditelusuri melalui Skor Metrik untuk Klaster Tahun 2026 (Metrics Score for Cluster 2026) pada laman SINTA.
Berdasarkan data tersebut, UNAND meraih skor 50,94 dan berada pada posisi ke-7 nasional di antara seluruh perguruan tinggi penyelenggara akademik dalam kelompok Klaster Mandiri. Skor tertinggi dicapai oleh Institut Pertanian Bogor dengan nilai 65,83.
Rektor UNAND Efa Yonnedi menyampaikan apresiasi atas capaian tersebut. Menurutnya, pencapaian ini merupakan hasil kerja kolektif sivitas akademika mulai dari dosen, peneliti, reviewer, tenaga kependidikan, hingga para mitra yang mendukung ekosistem riset dan pengabdian di UNAND.
“Peringkat pada Klaster Mandiri menjadi bukti bahwa UNAND terus memperkuat peran sebagai universitas riset yang berdampak bagi masyarakat dan pembangunan nasional,” terangnya.
Ia mengungkapkan, bahwa meskipun terjadi penurunan jumlah dokumen pada sistem SINTA, kualitas luaran penelitian dan pengabdian justru mengalami peningkatan sehingga Universitas Andalas tetap mampu mempertahankan posisi pada klaster tertinggi.
Ketua LPPM UNAND Marzuki menambahkan, bahwa peningkatan performa riset dan pengabdian akan terus menjadi prioritas.
“UNAND akan terus mendorong budaya riset kolaboratif, pemanfaatan kekayaan intelektual, publikasi bereputasi, dan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil riset. Capaian klasterisasi ini bukan garis akhir, tetapi titik pacu untuk lompatcan kinerja berikutnya,” bebernya.
Ia menjelaskan, bahwa apaian Klaster Mandiri memperkuat posisi UNAND sebagai perguruan tinggi dengan produktivitas riset yang kompetitif secara nasional.
Kemudian, peluang pendanaan riset nasional semakin terbuka, jejaring kolaborasi riset yang semakin luas lintas universitas dan lembaga. Serta fondasi yang semakin kokoh dalam pengembangan pusat riset, dan hilirisasi riset.
”Keunggulan ini sekaligus menegaskan kapasitas UNAND dalam memainkan peran strategis pada ekosistem riset dan inovasi nasional,” ucapnya.
Ke depan, kata Marzuki, UNAND menegaskan komitmennya untuk memperkuat ekosistem riset dan pengabdian melalui percepatan hilirisasi hasil penelitian, perluasan kemitraan dengan industri, pemerintah, dan masyarakat.
Kemudian, optimalisasi peran pusat riset dan pusat studi, serta penguatan kapasitas dosen dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Selain itu, sebut Marzuki, UNAND juga mengajak seluruh sivitas akademika untuk menjaga konsistensi kinerja, memperkuat kolaborasi lintas disiplin.
“Dan memastikan setiap riset serta program pengabdian memberikan manfaat serta dampak nyata yang dapat dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya. (*)






