Langgam.id — Universitas Bung Hatta kembali menggelar prosesi wisuda ke-84 di Bung Hatta Convention Hall, Kampus 1 Ulak Karang, Sabtu–Minggu (8–9/11/2025). Sebanyak 768 wisudawan dari tujuh fakultas resmi dilantik oleh Rektor Universitas Bung Hatta dalam dua hari pelaksanaan.
Dari jumlah tersebut, 368 wisudawan berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, serta Fakultas Ilmu Budaya yang mengikuti prosesi pada Sabtu (8/11/2025).
Sementara 400 wisudawan dari Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, serta Fakultas Teknologi Industri dijadwalkan diwisuda pada Minggu (9/11/2025).
Di antara ratusan wajah bahagia yang memenuhi ruang wisuda, kisah pasangan suami istri asal Sorong Selatan, Papua, Yancway, S.Pd, dan Welmina Imbiri mencuri perhatian. Keduanya menempuh perjalanan ribuan kilometer demi menyaksikan momen bersejarah putra mereka, Stevanus Aser Way, yang diwisuda sebagai lulusan terbaik Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan IPK 3,48.
“Saya sudah merencanakan perjalanan ini jauh-jauh hari. Saya ingin memberikan dukungan langsung kepada anak saya di hari pentingnya. Ini buah kerja kerasnya kuliah jauh dari keluarga di tanah Papua, dan saya tidak ingin melewatkan momen ini,” tutur Yancway dengan mata berbinar.
Stevanus mengaku bangga bisa menuntaskan studinya di Universitas Bung Hatta. Ia berharap ilmunya bisa berguna bagi masyarakat Papua dan menjadi inspirasi bagi anak-anak muda di daerah asalnya.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Bung Hatta menyampaikan selamat kepada seluruh wisudawan atas capaian mereka menyelesaikan pendidikan tinggi. Ia berpesan agar para lulusan terus belajar dan mengembangkan diri setelah meninggalkan dunia kampus.
“Kelulusan bukanlah akhir dari perjalanan belajar. Dunia kerja dan masyarakat adalah ruang luas untuk mengasah ilmu, menerapkan keterampilan, dan berinovasi. Jadikan ilmu yang diperoleh di Universitas Bung Hatta sebagai bekal untuk menciptakan peluang dan memberi manfaat bagi banyak orang,” ujarnya.
Rektor juga mengundang para lulusan yang berminat melanjutkan pendidikan ke jenjang magister agar mempertimbangkan program pascasarjana yang tersedia di Universitas Bung Hatta, seperti Magister Akuntansi, Magister Ilmu Hukum, Magister Pendidikan, hingga Magister Teknik Sipil dan Arsitektur.
Sementara itu, Ketua Badan Pembina Yayasan Pendidikan Bung Hatta, Prof Ganefri, mengingatkan pentingnya meneladani nilai-nilai Bung Hatta dalam kehidupan sehari-hari. “Jadikan Bung Hatta sebagai teladan dalam berbangsa dan bernegara, serta dalam hidup sederhana. Gunakan ilmu yang diperoleh untuk pembangunan bangsa,” katanya.
Prof Ganefri menambahkan, wisuda ke-84 kali ini juga menjadi momen bersejarah karena bertepatan dengan pencapaian akreditasi unggul bagi Universitas Bung Hatta. Ia juga mengungkapkan bahwa yayasan tengah menyiapkan pendirian Fakultas Kedokteran, yang akan segera menerima mahasiswa baru bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Perwakilan Gubernur Sumatera Barat, Ahmad Zakri, S.Sos., M.Si., menegaskan bahwa tantangan lulusan di dunia nyata akan semakin kompleks. Ia berharap para wisudawan menjadi agen perubahan yang membawa kecerdasan dan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah X, Afdalisma, S.H., M.Pd., menyampaikan apresiasi atas capaian Universitas Bung Hatta yang menjadi perguruan tinggi pertama di wilayahnya meraih akreditasi unggul dengan jumlah program studi terbanyak yang juga berpredikat unggul.
“Para lulusan harus siap menghadapi dunia kerja dengan kompetensi dan keterampilan yang relevan di era digital. Jadilah lulusan yang unggul, adaptif, dan inovatif, serta tetap berpegang pada etika dan nilai-nilai spiritual,” ujarnya.
Suasana wisuda yang hangat dan penuh haru itu menjadi penanda tuntasnya perjuangan akademik para mahasiswa Universitas Bung Hatta. Bagi sebagian orang, seperti Yancway dan keluarganya dari Papua, momen ini bukan sekadar seremoni kelulusan, tetapi bukti nyata bahwa semangat menuntut ilmu dapat menembus jarak ribuan kilometer.
