LANGGAM.ID -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat tengah menyiapkan program unggulan nagari kreatif hub dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di nagari sebagai salah satu pilar dalam menggerakkan ekonomi Sumbar yang saat ini mengalami pelambatan pertumbuhan.
Hal tersebut disampaikan oleh Asisten III Pemerintahan Provinsi Sumbar Medi Iswandi dalam diskusi Refleksi 80 Tahun Sumbar yang digelar Langgam.id akhir pekan lalu.
"Salah satu upaya kita dalam meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi melalui progul nagari kreatif hub, sehingga pertumbuhan ekonomi ini tidak terpusat di kota saja," ujar Medi.
Ia menjelaskan ide progul ini lahir dari kata-kata pendiri bangsa Bung Hatta untuk menyalakan lilin di setiap penjuru, maka lahir program nagari kreatif hub ini untuk membuat setiap kampung mandiri secara ekonomi.
Sebab, sambung Medi, fenomena saat ini 10 persen generasi muda di Sumbar menetap terpusat di Kota Padang lantaran enggan pulang kampung setelah lulus kuliah. "Generasi Z ini banyak yang tidak mau pulang dan terpusat di kota," ujarnya.
Menurut Medi salah satu gol dari program nagari kreatif hub ini membuat daya tarik anak muda mau untuk pulang dan bekerja di asal masing-masing dengan menyediakan program-program serta peluang lapangan pekerjaan dengan upah yang menjanjikan.
"Target dari program ini ingin membuat anak muda ini tinggal di nagari dengan pendapatan kota," kata Medi.
Ia menilai jika program ini berjalan maka dengan sendirinya akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata sehingga tidak terpusat di kota-kota saja. "Tentu ini pekerjaan yang tidak mudah bagi pemerintah karena menggerakkan banyak orang," ujarnya.
Medi menyebutkan, laporan BI mencatat perputaran uang dari perantau yang sampai ke nagari-nagari dalam satu tahun mencapai Rp15 triliun. Uang ini sampai dalam bentuk bantuan sosial dari perantau, pembangunan aset atau properti. Bahkan nilai tersebut bisa bertambah jika dikalkulasikan dengan putaran uang perantau saat lebaran di Sumbar.
"Sayangnya uang ini tidak uang produktif. Ini tugas pemerintah saat ini bagaimana bisa membuat uang dari perantau ini bisa menjadi uang produktif yang bisa menggerakkan ekonomi nagari-nagari," katanya.
Medi berharap program nagari kreatif hub ini bisa menjadi salah satu solusi bagi pemerintah daerah untuk menggenjot perekonomian Sumbar, serta mengatasi kondisi anggaran saat ini. Apalagi pada tahun depan uang transfer daerah dari pemerintah pusat juga berkurang. (fx)