InfoLanggam - Wakil Ketua Komisi V DPR, Andre Rosiade, mengecam kasus penembakan terhadap perantau Minangkabau di Sugapa, Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah. Andre mendorong aparat untuk menindak tegas pelaku.
"Kita sangat berduka dan prihatin atas kejadian ini. Keamanan masyarakat sipil di Papua harus menjadi prioritas. Kita meminta pemerintah setempat dan aparat keamanan untuk segera bertindak tegas agar insiden serupa tidak terulang," ujar Andre kepada wartawan, Senin (28/7/2025).
Insiden penembakan itu terjadi pada Jumat (25/7/2025). Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini juga mengapresiasi kerja cepat DPW IKM Papua dalam menangani pemulangan jenazah korban ke kampung halaman.
Andre mengatakan proses pemulangan Joni Hendra, perantau asal Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) dilakukan secara koordinatif dan penuh empati sejak jenazah masih berada di Sugapa hingga diberangkatkan ke Padang, Sumatra Barat, dan selanjutnya ke Jambi. Joni Hendra diketahui tinggal bersama keluarganya di Merangin, Jambi.
Jenazah pria yang sehari-hari berjualan pinang di Papua itu berhasil diberangkatkan ke Timika pada Sabtu (26/7/2025) pagi dan dilanjutkan menuju Sumatra Barat melalui jalur udara.
"Kita sangat menghargai kerja keras teman-teman di IKM Papua, juga bantuan dari pihak kepolisian seperti Kapolres Sugapa dan AKP Defrizal di Polres Mimika, serta dukungan dari Pemda Sugapa. Ini adalah bukti solidaritas dan gotong-royong yang luar biasa dari masyarakat kita," beber Andre.
Andre menyoroti keselamatan perantau yang berada di daerah rawan konflik. Dia mendorong pemerintah daerah di Papua, serta kementerian terkait, untuk lebih aktif menjamin keselamatan warga sipil, termasuk perantau dari Sumatra Barat.
"Warga Minang itu banyak yang merantau, termasuk ke Papua. Negara harus hadir dan menjamin keselamatan mereka. Saya akan ikut mengawal persoalan ini," ujar Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI.
Andre juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Dia meminta masyarakat Minang di seluruh Indonesia untuk tetap solid dan waspada, serta menjunjung tinggi perdamaian di tengah situasi yang masih sensitif di beberapa wilayah Papua. (*)