Langgam.id - Seorang remaja perempuan di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) bernama Angel (18 tahun) meninggal dunia di tangan ayah tirinya, Rizal Efendi (43), Senin (12/5/2025) malam.
Korban diketahui mendapat penganiayaan karena memberitahukan keberadaan ayah tirinya itu ke rentenir atau penagih utang. Saat ini, jenazah Angel diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Padang, Selasa (13/5/2025).
Kapolres Dharmasraya AKBP Purwanto Hari Subekti mengatakan, penganiayaan ini terjadi sekitar pukul 19.00 WIB di kediaman orang tua pelaku.
"Awal mulanya pelaku mempunyai utang dan pelaku dari rumah awal dia tinggal berpindah ke rumah orang tua pelaku. Terus pihak yang memberikan utang, menagih utang ke anaknya," ujar Purwanto di Rumah Sakit Bhayangkara Padang, Selasa (13/5/2025).
Purwanto menambahkan, karena korban mengetahui keberadaan ayah tirinya, lalu mengantarkan penagih utang tersebut. Namun pelaku tidak terima diberitahu keberadaannya, sehingga terjadi cekcok mulut.
"Di situ terjadi cekcok mulut. Dari keterangan saksi, pelaku tidak terima diberitahu berada di rumah yang dia ditempatinya. Cekcok mulut, kemudian pelaku marah dan memukul korban sampai mengakibatkan awalnya korban pingsan," ungkapnya.
Pelaku Kabur, Kini Diburu Polisi
Korban usai mendapat penganiayaan sempat dilarikan ke Puskesmas. Purwanto mengungkapkan, korban dinyatakan meninggal dunia.
"Saat ini pelaku melarikan diri dan sudah dilakukan pengejaran. Mudah-mudahan segera pelaku dapat ditangkap. Kalau bisa, pelaku segera menyerahkan diri," kata dia.
Purwanto menjelaskan selama ini korban tinggal bersama ayah kandungnya di Kabupaten Solok. Kedua orang tua korban telah bercerai.
"Korban selama ini tinggal bersama ayah kandungnya. Baru-baru ini ke Dharmasraya," ujarnya.
Histeris Minta Tolong
Detik-detik aksi penganiayaan yang dilakukan pelaku terhadap anak tirinya ini sempat direkam. Namun secara visual tidak jelas karena situasi di lokasi yang sangat gelap.
Namun dari percakapan terdengar suara diduga angel. Ia saat itu berhadapan dengan pelaku.
"Kenapa saya pula yang membayar utang," begitu terdengar suara dari korban yang telah diartikan dalam bahasa Indonesia.
Setelah itu, langsung terjadi penganiayaan. Tidak jelas tindakan seperti apa yang dilakukan pelaku kepada korban. Orang di sekitar, termasuk si penagih utang berteriak minta tolong.