Langgam.id - Pemerintah Kabupaten Agam mengklaim optimalisasi untuk pemulihan lahan pertanian pasca banjir lahar dingin Gunung Marapi yang menghantam sejumlah titik di daerah itu sudah mencapai 83 persen.
Sebagai tindak lanjut dari instruksi Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam kunjungannya ke lokasi terdampak bencana longsor dan banjir lahar dingin Gunung Marapi pada 18 Mei 2024 lalu, Kementerian Pertanian melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat, bekerja sama dengan Korem 032, Dinas Pertanian Kabupaten Agam, dan Kodim 0304 sebagai pelaksana, telah melaksanakan kegiatan optimalisasi untuk pemulihan lahan sejak 31 Oktober 2024.
Tahap awal kegiatan ini dilakukan di sejumlah nagari, yaitu Bukik Batabuah di Kecamatan Candung, Batu Taba, Balai Gurah, Ampang Gadang di Kecamatan Ampek Angkek, serta Padang Tarok di Kecamatan Baso.
Hingga Sabtu, 23 November 2024, progres pengerjaan telah mencapai 85,95 hektare atau sekitar 83 persen dari total luas lahan terdampak bencana. Tahap berikutnya direncanakan dilaksanakan di Kecamatan Sungai Pua.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Ir. Arief Restu, yang dikutip dari Amcnews, Minggu (24/11/2024).
Menurut Arief, optimalisasi lahan dilakukan dengan mengerahkan 6 unit excavator setiap hari untuk mempercepat pengerjaan.
“Targetnya, lahan seluas 104 hektare dapat selesai dikelola pada akhir November 2024 ini, sehingga para petani bisa segera memulai kegiatan penanaman pada Desember 2024,” ujar Arief.
Program ini diharapkan dapat menghidupkan kembali aktivitas pertanian di kawasan yang terdampak bencana, serta mendorong pemulihan ekonomi masyarakat setempat.
“Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung pemulihan sektor pertanian di wilayah terdampak, sekaligus mengembalikan mata pencaharian masyarakat dengan memastikan kesiapan lahan yang produktif," tutupnya. (*/Fs)