Langgam.id – Peristiwa tragis menimpa Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto Anshari yang meninggal dunia akibat penembakan di lingkungan Mapolres Solok Selatan, Jumat (22/11/2024). Kejadian ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga besar Kepolisian Daerah Sumatra Barat.
Kapolda Sumatra Barat, Irjen Pol Suharyono menyampaikan belasungkawa atas kepergian almarhum yang selama ini dikenal sebagai perwira berprestasi. “Kami sangat berduka. AKP Ulil adalah perwira yang memiliki dedikasi tinggi dalam menegakkan hukum, terutama terhadap aktivitas tambang ilegal yang menjadi perhatian kami,” ujarnya saat akan melepas jenazah almarhum di Rumah Sakit Bhayangkara Padang.
Almarhum lahir di Makassar pada 12 Agustus 1990. Kariernya di kepolisian diwarnai dengan berbagai prestasi. Sebelum bertugas di Solok Selatan, ia pernah menjabat sebagai Kapolsek Madukara Polres Banjarnegara dan Kasat Reserse Narkoba Polres Magelang.
Tak hanya itu, AKP Ulil juga memiliki pengalaman tugas di Gegana Brimob Polda Jawa Tengah sebagai Kepala Unit Penjinak Bom (Jibom) dan Kepala Sub Detasemen Wanteror Detasemen Gegana Satuan Brimob.
Beberapa hari sebelum kejadian, Kapolda sempat bertemu dengan AKP Ulil dalam rapat teknis di bidang reserse. Dalam kesempatan itu, Kapolda memberikan apresiasi atas kinerja almarhum.
“Saya bertemu beliau dua kali dalam waktu dekat ini, di ruangan kerja dan rumah dinas. Beliau menunjukkan komitmen luar biasa dalam menumpas tambang ilegal, khususnya galian C di Solok Selatan. Laporan hasil kerjanya sangat memuaskan,” ungkap Kapolda.
Namun, di tengah prestasi tersebut, nasib nahas menimpa almarhum. Ia menjadi korban penembakan oleh seorang oknum polisi yang menjabat Kabag Ops Polres Solok Selatan. Peristiwa itu terjadi pada Jumat dini hari sekitar pukul 00.15 WIB di area parkir Mapolres. Kapolda mengungkapkan, pelaku telah menyerahkan diri ke Polda Sumatra Barat beberapa jam setelah kejadian.
“Pelaku telah kami amankan dan sedang dalam pemeriksaan intensif. Kami juga tengah mendalami motif di balik tindakan ini. Secara kasatmata, ini adalah kasus yang bersifat kasuistik antara individu,” jelas Kapolda.
Kapolda juga menyoroti sisi kemanusiaan almarhum. AKP Ulil adalah sosok muda yang inspiratif. “Beliau masih bujang. Almarhum sangat loyal, berdedikasi, dan memiliki karier yang sangat baik,” tutur Kapolda.
Jenazah almarhum telah diberangkatkan ke kampung halamannya di Makassar untuk dimakamkan. Orang tua almarhum, khususnya ibunya yang masih hidup, menginginkan prosesi pemakaman dilakukan di kampung halaman.
Peristiwa ini menjadi pukulan besar bagi jajaran Polri. Kapolda berharap kejadian serupa tidak akan terulang di masa mendatang. Ia juga menegaskan komitmennya untuk menindak tegas pelaku kejahatan, termasuk oknum yang melanggar hukum di tubuh kepolisian.
“Kami tidak akan mentoleransi tindakan yang mencederai nilai-nilai kepolisian. Ini sekaligus menjadi peringatan bagi semua pihak, terutama terkait tambang ilegal yang telah merugikan banyak pihak,” tegasnya. (*/yki)