Musim Panas Berkepanjangan, Pemko Padang Pastikan Sektor Pertanian Masih Aman

Musim Panas Berkepanjangan, Pemko Padang Pastikan Sektor Pertanian Masih Aman

Retaknya tanah sawah sebagai indikator alami perlunya sumber air alternatif dalam waktu dekat

Langgam.id - Musim panas berkepanjangan melanda Kota Padang, Sumatra Barat dalam beberapa pekan terakhir. Suhu di siang hari mencapai 34⁰ celcius dengan yang dirasakan mencapai 37⁰ celcius.

Meski dilanda musim panas, pemerintah setempat memastikan sektor pertanian masih aman dan belum terdampak kekeringan. Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani.

"Hingga saat ini belum ada lahan pertanian warga yang terdampak musim panas," terangnya dikutip dari Diskominfo, Kamis (31/10/2024).

Yoice menuturkan, kondisi persawahan warga saat ini banyak yang sudah memasuki masa tanam. Bahkan sebagian ada yang baru saja panen. Sementara air masih terjangkau dengan debit air irigasi yang ada.

"Laporan dari sejumlah kecamatan, tidak ada yang gagal panen akibat musim panas ini," terangnya.

Berdasarkan data yang dirilis Dinas Pertanian Kota Padang, kondisi air untuk pengairan di seluruh kecamatan masih aman dan tidak menjadi kendala. Seperti di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, rata-rata sawah warga dalam pengolahan tanah dan tanam. Umur tanaman rata-rata seminggu dan beberapa di antaranya dalam kondisi segera panen.

Kemudian di Kecamatan Lubuk Begalung, kondisi persawahan warga sedang masa pengolahan tanah dan tanam. Umur tanaman kisaran 70 sampai 85 hari. Kondisi air bagi lahan pertanian tidak terkendala.

Di Kecamatan Lubuk Kilangan, kondisi lahan persawahan dalam masa pengolahan tanah dan tanam. Umur tanaman 40 sampai 60 hari. Air juga lancar tanpa kendala. Selanjutnya di Kecamatan Pauh lahan persawahan warga juga dalam kondisi tanam dengan kebutuhan air masih mencukupi.

Begitu juga dengan Kecamatan Padang Selatan yang rata-rata memasuki masa tanam. Serta Kecamatan Padang Timur dengan kondisi sawah usia tanaman 95 hari dan pengairan yang mencukupi.

Kadis Pertanian mengimbau seluruh petani untuk menghemat pemakaian air. Lahan sawah tidak perlu tergenang air, alias dalam kondisi macak saja.

"Agar lahan sawah tidak kering, dibantu dengan memakai pupuk organik," imbaunya.

Petani juga diimbau untuk tidak membakar jerami. Mengembalikan jerami ke lahan sawah untuk meningkatkan kesuburan lahan sawah.

"Kalau terus dipupuk dengan pupuk kimia, tanah akan menjadi keras, solusinya dengan mengembalikan jerami ke tanah," ujarnya. (*/Fs)

Baca Juga

Pj Wako Padang Apresiasi FMIPA dan LPPM UNAND Hadirkan  VCO Prebiotik Cegah Stunting
Pj Wako Padang Apresiasi FMIPA dan LPPM UNAND Hadirkan VCO Prebiotik Cegah Stunting
Pemko dan DPRD Padang Sepakati APBD 2025 Sebesar Rp2,86 Triliun
Pemko dan DPRD Padang Sepakati APBD 2025 Sebesar Rp2,86 Triliun
Pemko Padang Hibahkan Sumur Bor Permudah Aktivitas di Rutan Anak Air
Pemko Padang Hibahkan Sumur Bor Permudah Aktivitas di Rutan Anak Air
Pemko Padang dan Pemprov Sumbar Sinergi Optimalkan Pemungutan Opsen Pajak Daerah
Pemko Padang dan Pemprov Sumbar Sinergi Optimalkan Pemungutan Opsen Pajak Daerah
Pemko Payakumbuh terus berupaya mengatasi tumpukan sampah yang berserakan liar di beberapa titik di Kota Payakumbuh.
Mulai 2025, Pemko Padang Bakal Terapkan Sistem Swakelola Sampah Berbasis Kelurahan
Tingkatkan Transparansi, Pemko Padang Lakukan Pembinaan Bagi Petugas Pengadaan
Tingkatkan Transparansi, Pemko Padang Lakukan Pembinaan Bagi Petugas Pengadaan