Langgam.id – Kebakaran besar menghanguskan 10 rumah semi permanen di kawasan Komplek Wisma Utama Tepi Air, RT 01 RW 03, Kelurahan Parak Laweh Pulau Aia Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Senin (28/10/2024) malam.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 21.30 WIB, memaksa sekitar 50 warga mengungsi dan menyebabkan kerugian materil yang diperkirakan mencapai Rp1 miliar rupiah. Seorang balita juga mendapat luka bakar.
Ketua RT 01 RW 03, Suardi mengatakan bahwa api pertama kali terlihat sekitar pukul 21.30 WIB. Saat itu, api sudah mulai membesar di bagian belakang rumah Silvia.
Suardi bersama warga yang melihat kejadian segera memberi tahu para pemilik rumah, yang kebetulan sebagian sedang berada di luar karena tengah mengunjungi pasar malam.
“Waktu itu saya melihat api sudah besar di belakang rumah Silvia. Kami langsung teriak-teriak, memberi tahu warga yang lain dan para pemilik rumah,” ungkap Suardi.
Beberapa pemilik rumah langsung bergegas pulang dan berupaya menyelamatkan barang-barang berharga, namun kobaran api yang cepat membesar membuat mereka hanya bisa menyelamatkan sebagian barang.
Sementara itu, Nuzurman, saksi lainnya, menjelaskan bahwa api dengan cepat merembet ke rumah-rumah sekitar. Pada akhirnya, total tujuh rumah semi permanen hangus terbakar.
“Saat api membesar, kami langsung menghubungi Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk segera meminta bantuan kepada Damkar Kota Padang,” ungkapnya.
Dampak kerusakan dan kerugian menurut data sementara, luas area yang terdampak kebakaran mencapai sekitar 600 meter persegi, mencakup sepuluh unit rumah semi permanen yang dihuni 10 kepala keluarga (KK) dengan jumlah total penghuni sekitar 50 orang.
Kebakaran ini memaksa seluruh penghuni untuk mengungsi, karena kerusakan yang terjadi pada rumah mereka.
Kepala Bidang Operasi dan Sarana Prasarana Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, Rinaldi yang turun langsung ke lokasi kejadian, menyampaikan rincian identitas korban. Para penghuni yang terdampak kebakaran meliputi orang dewasa, lansia, dan anak-anak, di antaranya, Zulfirman (58), swasta, Baim (26), swasta.
Kemudian, Marni (66), ibu rumah tangga, Rosnidar (68), ibu rumah tangga, Salmi (63), swasta, Silvia (30), mengalami luka-luka dan saat ini dirawat di rumah sakit, Resti (27), dirawat di rumah sakit
Ketujuh korban tersebut adalah warga setempat yang sehari-hari tinggal di Komplek Wisma Utama Tepi Air. Mayoritas korban tidak mengalami luka serius, namun beberapa korban seperti Silvia dan Resti harus dirawat akibat luka-luka ringan yang mereka derita saat kebakaran terjadi.
Selain 10 rumah yang hangus terbakar, api nyaris menjalar ke area perumahan lainnya, namun berhasil dicegah sebelum menjangkau wilayah yang lebih luas.
Berkat kerja sama antara Dinas Pemadam Kebakaran, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan warga setempat, api akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 24.00 WIB.
“Api cukup besar dan cepat merembet karena rumah-rumah ini dibangun dengan bahan semi permanen. Selain itu, jarak antarbangunan juga dekat, sehingga kami harus bekerja keras untuk mengendalikan api agar tidak meluas,” jelas Rinaldi.
Pihak Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang juga mengimbau warga untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran, terutama di wilayah dengan bangunan yang saling berdekatan dan berstruktur semi permanen. Terlebih dalam cuaca panas. (*/yki)