Tujuh WNA Ditangkap di Pasaman Barat, Diduga Sebarkan Ajaran Sesat

Tujuh WNA ditangkap di Pasaman Barat setelah diduga terlibat dalam penyebaran ajaran sesat. Penangkapan ini bermula dari sebuah video viral

Diduga terlibat dalam penyebaran ajaran sesat, tujuh WNA diamankan di Pasaman Barat. [foto: Ist]

Langgam.id - Tujuh warga negara asing (WNA) ditangkap di Pasaman Barat setelah diduga terlibat dalam penyebaran ajaran sesat. Penangkapan ini bermula dari sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang lelaki yang memakai nama Muhammad bin Abdullah yang mengaku "Rasulullah", Minggu (13/10/2024).

Beredar juga video perempuan bercadar mengaku mendapat wahyu dari Allah serta mimpi tentang akhir zaman. Dalam video tersebut, perempuan itu bersumpah menggunakan kitab suci dan menyatakan bersedia dilaknat jika mimpinya terbukti dusta.

“Saya siap dilaknat dan mati dalam satu malam jika saya berbohong,” tegas perempuan tersebut dengan bahasa Indonesia yang fasih.

Berdasarkan keterangan warga, ia adalah juru bicara utama kelompok tersebut atas nama Ruqayyah binti Muhammad alias Ci Susila.

Peristiwa ini terjadi di Wisma Bancah Tarok, Jorong Kampung Cubadak, Nagari Lingkuang Aua Timur, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat.

Kepolisian Pasaman Barat bersama Tim Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pasaman Barat segera turun tangan menyelidiki dugaan penyebaran aliran sesat ini.

Kapolres Pasaman Barat, AKBP Agung Tribawanto, membenarkan bahwa pihaknya telah melakukan penangkapan terhadap tujuh WNA terkait kasus ini.

"Memang ada indikasi penyebaran aliran sesat. Saat ini kasusnya sudah ditangani oleh Tim Pakem dan MUI Pasaman Barat," ujar Agung, Kamis (17/10/2024).

Ketujuh WNA yang ditangkap terdiri dari warga negara Inggris dan Norwegia, yaitu Anaya Kaur (6 tahun, Inggris), Priya Kurji (37 tahun, Inggris), Muhammed Abdullah Sufian (1 tahun, Inggris), Khadijjah (3 tahun, Inggris), Osama (35 tahun, Norwegia), Krillan (39 tahun, Inggris), dan Sianna (8 tahun, Inggris).

Mereka ditangkap pada Rabu, 16 Oktober 2024, sekitar pukul 10.30 WIB. Dalam interogasi, salah satu WNA bernama Osama alias Muhammad Bin Abdullah mengungkapkan bahwa ia bersama kelompoknya berada di Pasaman Barat untuk membaiat seorang pria bernama Muhammad Qosim, yang berada di Jakarta, agar diangkat sebagai Imam Mahdi, pemimpin umat Islam.

Osama mengaku perintah ini diterimanya melalui mimpi yang ia yakini sebagai wahyu dari Allah.

Saat ini, ketujuh WNA tersebut telah dipindahkan ke Kantor Imigrasi Kabupaten Agam untuk pemeriksaan lebih lanjut. Langkah ini diambil guna mencegah dampak keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) akibat keberadaan mereka di Pasaman Barat. (*/yki)

Baca Juga

Polres Pasaman Barat Tangkap Tiga Pelaku Judi Online
Polres Pasaman Barat Tangkap Tiga Pelaku Judi Online
Puluhan petani dari Nagari Kapa, Kabupaten Pasaman Barat, menggelar aksi damai di depan Mapolda Sumatra Barat pada Rabu (23/10/2024).
Puluhan Petani Gelar Aksi Damai, Desak Polisi Ditarik dari Lahan di Nagari Kapa
MUI Pasbar Tegaskan Penyebaran Paham Agama oleh WNA Menyimpang dari Ajaran Islam
MUI Pasbar Tegaskan Penyebaran Paham Agama oleh WNA Menyimpang dari Ajaran Islam
Konflik Lahan Kapa dan PT PHP I di Pasaman Barat, GTRA Sebut HGU Aktif hingga 2034
Konflik Lahan Kapa dan PT PHP I di Pasaman Barat, GTRA Sebut HGU Aktif hingga 2034
Upaya penyelesaian konflik agraria di Nagari Kapa, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, kembali memanas. Sebanyak 10 orang petani SPI
SPI Kecam Penggusuran "Paksa" di Lokasi Prioritas Reforma Agraria Nagari Kapa
Konflik agraria di Nagari Kapa, Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat, kembali memanas pada Jumat (4/10/2024).
Konflik Agraria Berlanjut: 10 Warga Kapa Dibawa ke Polda, Penggusuran Lahan Menuai Kecaman