InfoLanggam - Pelatihan menjahit dan membatik yang diinisiasi Anggota Komisi VI DPR RI asal Sumbar Andre Rosiade resmi berakhir, Selasa (30/7/2024) di Reffan House Textile Padang.
Acara ini sukses diikuti ratusan peserta dari Kota Padang. Andre berharap, semua peserta bisa memanfaatkan ilmu yang telah didapat oleh para praktisi dan pelatih yang mumpuni.
Pelatihan yang telah diselenggarakan sejak Senin (22/7/2024) itu terlaksana berkat Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Unit Induk Distribusi Sumbar bekerja sama dengan Yayasan Sahabat Rangkul Indonesia.
Usai pelatihan ini, para peserta yang didominasi kaum emak-emak diharapkan dapat menjadi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan menghasilkan cuan.
Turut hadir anggota DPRD Kota Padang Mastilizal Aye, owner Reffan House Textile Padang Elyzawati atau Bunda Reffan, dan perwakilan dari Yayasan Sahabat Rangkul Indonesia Nurhaida.
Andre Rosiade yang hadir secara online mengatakan, kegiatan ini sangat penting dalam rangka meningkatkan keterampilan dan kompetensi masyarakat khususnya dalam bidang menjahit dan membatik.
“Keterampilan ini tidak hanya memiliki nilai seni dan budaya yang tinggi tapi juga memiliki potensi ekonomi yang besar,” kata ketua DPD Partai Gerindra Sumbar.
Andre mengatakan, dalam era globalisasi dan digitalisasi seperti saat ini kita perlu terus berinovasi dan meningkatkan produk lokal kita agar mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.
“Karena itu, pelatihan ini diharapkan dapat menjadi salah satu langkah strategis dalam pemberdayaan UMKM di Sumbar,” kata Andre Rosiade.
Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sumbar Yenti Elfina menyebut, program yang bekerja sama dengan Anggota DPR RI asal Sumbar ini mendapatkan sambutan yang baik.
“Harapan kita adalah, ibuk-ibuk yang udah dilatih menjahit dan membatik itu nanti tumbuh menjadi kelompok-kelompok UMKM yang nantinya tetap akan menjadi binaan PLN," ungkap Yenti.
Anggota DPRD Padang Mastilizal Aye berharap pelatihan menjahit dan membatik ini bermanfaat dan bisa menopang ekonomi keluarga. Ia tak menafikan kondisi ekonomi saat ini cukup sulit, lapangan kerja juga susah.
Akibatnya, kata Aye, bapak-bapak sebagai kepala keluarga banyak menganggur, sehingga ibuk-ibuk terpaksa jadi tulang punggung keluarga. Melalui pelatihan menjahit ini menurutnya, bisa dijadikan peluang untuk membuka usaha dan menghasilkan uang.
"Jangan mengeluh. Yang penting ada kemauan, pasti ada jalan. Kita berharap ke depan kegiatan ini bisa berlanjut. Mudah-mudahan ada bantuan lainnya dari Gerindra," sambung politisi Partai Gerindra ini saat menutup acara pelatihan.
Perwakilan dari Yayasan Sahabat Rangkul Indonesia Nurhaida, juga menyampaikan apresiasinya kepada PLN dan Bunda Reffan atas terselenggaranya pelatihan menjahit dan membatik ini.
"Terima kasih kepada PLN dan Bunda Reffan yang telah membantu terselenggaranya pelatihan menjahit dan membatik ini. Semoga kerja sama kita ini berlanjut ke depan," harap Sekretaris PD Perempuan Indonesia Raya (PIRA) Sumbar ini. (*)