Langgam.id - Politeknik ATI Padang menggelar kegiatan Temu Industri Unit Pendidikan Regional Sumatera pada tanggal 22 Mei 2024 lalu, berlokasi di Aula Maigoes Ma’ruf, Politeknik ATI Padang.
Temu indusri ini diikuti oleh 21 orang perwakilan industri, perwakilan dari BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit), Perwakilan BPSDMI (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri) dan 15 orang perwakilan satuan kerja unit pendidikan di bawah Kementerian Perindustrian yang berada di wilayah Sumatera.
Selain itu, juga melibatkan berbagai mitra indusri antara lain PT. IVO Mas Tunggal, PT. Pasific Medan Industri, PT. Mitra Kerinci, PT. Permata Group, PT. DSV Solutions Indonesia, PT. PP Pati Sari, PT Consist Product, PT. Kao Indonesia, PT. Inti Surya Laboratorium Tangerang, dan PT. Geoservice Padang.
Kemudian, PT. Fabindo Sejahtera Tangerang, PT.Tuvnord Cikarang, PT. Mahajaya Plastindo Indonesia, PT. Schneider Manufacturing, PT. Cassia Coop, PT. Mayora Indah Tbk, PT. Nusantara Beta Farma, PT. VVF Indonesia, PT. Madasa Enam Utama, PT. Unilever Oleochemical Indonesia, dan PT. Sinarmas Oleochemical.
Sedangkan satuan kerja unit pendidikan yang terlibat adalah Politeknik ATI Padang, Politeknik PTKI Medan, SMTI Padang, SMTI Aceh, SMTI Lampung, dan SMAK Padang.
Kegiatan Temu industri ini sebagai wadah yang mempertemukan mitra indusri dan satker unit pendidikan untuk memformulasikan sumber daya manusia industri yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan industri.
Sehingga indikator keterserapan lulusan unit pendidikan di bawah Kementerian Perindustrian di industri juga akan lebih tinggi.
Arfie Thahar, perwakilan dari BPDPKS, mengatakan pihaknya menyambut baik pertemuan tersebut dan diharapkan memacu lahirnya tenaga kerja industri yang kompeten, terutam di industri sawit.
“BPDPKS fokus pada pengembangan industri sawit dalam negeri melalui dua program andalan BPDPKS yaitu Grant Riset Sawit bagi mahasiswa S2 dan S3 serta Lomba Riset Sawit bagi mahasiswa diploma dan S1," jelasnya, dikutip Senin (15/7/2024).
Selain itu, katanya, dampak langsung yang diharapkan adalah efisiensi biaya usaha berkebun sawit melalui program peremajaan sawit rakyat, program sarana dan prasarana serta program pengembangan SDM.
Ia mengungkapkan BPDPKS juga memberikan program beasiswa penuh kepada mahasiswa pada beberapa perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia sebagai bagian dari program pengembangan SDM yang bergerak di bidang industri sawit.
"Politeknik ATI Padang adalah satu perguruan tinggi di bawah Kementerian Perindustrian yang dipercaya menyelenggarakan program beasiswa sawit yang dikelola oleh BPDPKS," jelasnya.
Sedangkan Achmad Yahya Sjarifuddin yang datang mewakili mitra indusri dari PT Cyberindo Aditama menjelaskan, lonjakan generasi milenial dan gen z dapat menjadi tantangan dan kelebihan bagi Negara.
“Pengelolaan SDM yang baik tidak lepas dari hubungan pemerintah – industri – perguruan tinggi yang harus terus bersinergi,” imbuhnya.
Di sela-sela kegiatan temu indusri ini, juga dilakukan penandatangan Nota Kesepahaman antara satker unit pendidikan di bawah Kementerian Perindustrian dan sembilan perusahaan.
Nota kesepahaman ini diharapkan bisa memperkuat kerjasama unit pendidikan di bawah Kementerian Perindustrian dengan mitra indusri. Sembilan perusahaan yang terlibat dalam penadandatangan nota kesepahaman ini antara lain PT. Cyberindo Aditama, PT. VVF Indonesia, PT. Mitra kerinci, PT. DSV, PT. Kao Indonesia, PT. Geoservice Padang, PT. Fabindo Sejahtera, PT. Inti Surya Laboratorium dan PT. Casia Coop
Kegiatan Temu Industri Unit Pendidikan Regional Sumatera ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Pekan Sawit yang diadakan oleh Politeknik ATI Padang bekerjasama dengan BPDPKS dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahunnya yang ke-50. (*/Fs)