Langgam.id - Beberapa warga yang terdampak banjir di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) masih memilih untuk bertahan di pengusian. Mereka telah berada di beberapa titik lokasi pengusian sejak Jumat (13/12/2019) malam.
Belum ada posko utama pengusian warga yang terdampak banjir yang didirikan pemerintah setempat, hingga Sabtu (14/12/2019).
Para korban tersebar di Masjid Raya Pasar Muaro Labuah, Kantor Badan Musyawarah Nagari, SMP 2 Muaro Labuah, dan Mes Kejari Solok Selatan.
Para korban yang terdampak banjir memilih bertahan di pengusian lantaran takut banjir susulan terjadi apabila cuaca buruk. Meskipun begitu, bantuan berupa kebutuhan sembako hingga kasur telah didistribusikan.
"Mau gimana lagi, senang sakit di pengusian kami jalani aja. Kalau balik ke rumah, masih banyak lumpur, belum sempat dibersihkan," kata Delvi Tafia (23) kepada Langgam.id di salah satu pengusian, Sabtu (14/12/2019).
Delvi merupakan warga asal Kecamatan Sungai Pagu yang ikut terdampak banjir. Ia mengakui belum tahu sampai kapan bertahan di pengusian. "Beluk tahu, kalau cuaca sudah mulai membaik, nanti balik. Takutnya terjadi banjir lagi," ungkapnya.
Sementara, warga lain, Mimi Anggraini (33), membawa kelima anaknya ke lokasi pengungsian. Meskipun, para buah hatinya selalu rewel saat malam hari karena tidak betah di pengusian.
"Anak-anak nangis terus, enggak betah. Banyak nyamuk meskipun sudah pakai obat nyamuk. Sekarang rumah sedang dibersihkan, masih separoh tergenang lumpur," katanya.
Menurut Mimi, saat ini sangat membutuhkan bantuan berupa perlengkapan bayi, karena semua barang miliknya habis terendam. "Sekarang baru bantuan sembako dan kasur santai," ucapnya.
Lebih lanjut, Kepala Jorong Pasar Muaro Labuah Timur, Deki Firna Irwandi, mengatakan dari lima lokasi pengungsian itu terdapat 550 kepala keluarga. Beberapa warga masih bertahan di pengusian dan sebagian telah kembali ke rumah untuk melakukan pembersihan.
"Warga mulai melakukan pembersihan rumah mereka. Tapi ada juga masih bertahan di pengusian, sampai kapan belum tahu. Rata-rata berasal dari Jorong Pasar Timur dan Pasar Jorong Utara," jelasnya. (Irwanda/ZE)