Langgam.id - Pemerintah Kota Padang berkolaborasi dengan Stasiun Geofisika BMKG Sumatera Barat dan Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) bakal memasang jaringan smart sensor for disaster untuk keperluan penelitian.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Padang Panjang Dr. Suaidi Ahadi sewaktu bertemu dengan Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Andree Algamar, di Rumah Dinas Wali Kota Padang, Sabtu (6/7/2024).
Suaidi menjelaskan, smart sensor for disaster berfungsi untuk merekam getaran gempa memberikan warning secara realtime. Rekaman dari smart sensor dapat dimonitor secara remote dari kantor BMKG Sumbar, STMKG dan Pusdalops/command center Pemerintah Kota Padang.
"Untuk penelitian ini Stasiun Geofisika BMKG Sumbar dan STMKG bersama Pemerintah Kota Padang merencanakan pemasangan sejumlah 6 unit di Kota Padang, 2 Unit di Padang Pariaman dan 2 unit di kepulauan Mentawai. Jadi semuanya ada 10 smart sensor," sebut Suaidi.
"Diharapkan kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak sehingga kedepannya akan bermanfaat untuk masyarakat dalam rangka pengurangan resiko bencana," pungkas Suaidi.
Di kesempatan yang sama, Kepala Laboratorium Seismologi Teknik STMKG Dr. rer.nat. Muzli MSc. mengatakan, sistem smart sensor dapat mendeteksi kedatangan gelombang P dari kejadian gempa bumi dan memberikan informasi perkiraan waktu tiba gelombang S.
Dari setiap kejadian gempa bumi akan menjalar gelombang P dan S. Tipikal gelombang P memiliki amplitudo kecil dan tidak merusak sedangkan gelombang S sebaliknya memiliki amplitudo besar dan merusak. Golden time yang dimiliki kota Padang sekitar 10-20 detik jika sensor dapat dipasang mendekati sumber gempa di wilayah kepulauan bagian barat sumatera.
Sementara itu, Pj. Wali Kota Padang Andree Algamar menyambut baik penelitian yang akan dilakukan oleh BMKG Sumbar dan STMKG di Kota Padang. Menurutnya, dengan adanya penelitian ini maka akan membantu Pemerintah Kota Padang dalam menyiapkan langkah antisipasi sebelum terjadinya bencana.
"Secara geografis Kota Padang memiliki banyak potensi bencana. Demikian juga dengan sejarahnya, kita pernah beberapa kali menghadapi bencana gempa. Hasil penelitian ini nantinya akan kita masukkan dalam program BPBD, dan akan kita pergunakan juga untuk kesiapsiagaan masyarakat untuk menghadapi bencana," pungkasnya didampingi Kalaksa BPBD Hendri Zulviton. (*/Fs)