InfoLanggam - Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra Andre Rosiade mengusulkan agar Garuda Indonesia menambah pesawat berbadan lebar baru untuk melayani penerbangan umrah dan haji. Usulan ini menyusul kerap terlambatnya penerbangan haji.
Usulan itu disampaikan Andre dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN Erick Thohir di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (6/7/2024).
Andre mengatakan banyaknya keluhan terkait layanan Garuda Indonesia yang dinilai sering mengalami keterlambatan dalam penerbangan jemaah haji. Menurutnya, hal itu menjadi sinyal bahwa maskapai penerbangan pelat merah tersebut membutuhkan pesawat tambahan.
"Itu menunjukkan bahwa Garuda membutuhkan pesawat berbadan lebar tambahan. Karena apa, salah satu bisnis Garuda yang menguntungkan itu adalah umrah dan haji," kata Andre.
Andre sangat memahami kebijakan pemerintah, dalam hal ini Kementerian BUMN, bersama sejumlah maskapai pemerintah, seperti Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air Service, yang sedang berfokus memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.
Namun, lanjut dia, penambahan pesawat berbadan lebar untuk melayani penerbangan umrah dan haji harus tetap dikaji.
"Terus terang Indonesia masih butuh pesawat. Karena jumlah pesawat kita baru 300 sampai 400, padahal kebutuhan kita 700. Kenapa harga tiket mahal, karena memang pesawat kita kurang, terutama pesawat milik pemerintah. Harapan kita tentu pesawat ini bisa bertambah," kata Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat ini.
"Di luar itu, saya ingin menyampaikan bahwa terlihat sekali Garuda tidak hanya butuh pesawat tambahan untuk domestik, tetapi juga pesawat berbadan lebar untuk haji dan umrah," imbuhnya.
Andre mengatakan opsi menambah pesawat berbadan lebar untuk melayani penerbangan haji dan umrah akan menguntungkan bagi maskapai. Sebab, kata dia, Indonesia dianugerahi penduduk yang mayoritas Islam yang punya semangat besar untuk melakukan ibadah haji dan umrah.
"Ini tolong dijadikan kajian Kementerian BUMN bersama Garuda agar Garuda dapat menambah pesawat berbadan lebar baru. Sehingga ke depan rutenya bisa ditambah karena ini ceruk pasar yang bagus bagi Garuda," kata Andre.
"Sehingga tidak lagi di musim haji seperti saat ini saya dengar Garuda pontang-panting mencari pesawat sewaan yang berujung pelayanannya tidak maksimal untuk haji reguler. Kan kasihan, Pak Menteri. Mereka sudah mengantre puluhan tahun, rata-rata usianya sudah tua. Karena Garuda sulit mendapatkan pesawat sewa waktu musim haji, pelayanannya jadi tidak maksimal," imbuh Andre. (*)