Sudah tidak asing lagi bagi kita untuk hadir dan menyaksikan derasnya arus globalisasi yang bahkan saat ini berujung pada era digital yang terus berkembang dan semakin hari semakin canggih. Generasi Z yang biasa dikenal dengan generasi millenial yang terdiri dari individu kelahiran pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an dengan berbagai karakteristik konsumtif yang unik disertai dengan kreativitas tanpa batas, secara langsung telah menjadi motor penggerak dalam perubahan ekonomi dan budaya modern di Indonesia serta memainkan peran signifikan dalam mengubah proyeksi ekonomi dan budaya popular di Indonesia.
Dalam era digital yang terus berkembang, kreativitas Gen Z ini telah menggiring tren konsumsi serta membentuk pola perilaku yang mempengaruhi dinamika pasar terutama pada pasar online yang merupakan suatu platform perantara jual beli dimana proses transaksinya dapat dilakukan online tanpa mengunjungi toko secara langsung. Transformasi digital yang terjadi di masa sekarang mau tak mau membuat Gen Z harus beradaptasi dengan perubahan yang ada agar tidak tertinggal. Namun, tidak hanya semata-mata mengharuskan Gen Z untuk terus beradaptasi, transformasi digital yang pesat inilah yang memfasilitasi munculnya kreativitas-kreativitas baru dari generasi ini, yang pada akhirnya membentuk pola perilaku konsumsi yang jauh berbeda dari generasi sebelumnya.
Budaya populer yang sudah terhubung dengan tren dan gaya hidup, menjadi salah satu wadah ekspresi utama bagi Gen Z. Mulai dari musik, fashion, hingga konten digital yang umumnya digerakkan oleh generasi ini. Budaya populer, melalui berbagai media seperti film, musik, televisi, dan media sosial, memberikan cerminan kuat bagi generasi muda dalam membentuk identitas mereka. Karakter artis dan tokoh populer menjadi suatu hal yang disukai dan diteladani dalam kehidupan sehari-hari. Representasi dari beragam budaya, ras, dan latar belakang sosial dalam budaya populer juga memberikan kesempatan bagi Gen Z untuk menerima keberagaman dan memahaminya lewat perspektif yang berbeda.
Media sosial menjadi platform utama bagi Gen Z untuk berinteraksi dengan budaya populer, melalui platform seperti Instagram, twitter, youtube, dan tiktok, mereka bisa terlibat kedalam sebuah diskusi, membagikan konten, dan mengikuti tren terkini. Endorser, influencer, dan content creator juga dapat membentuk citra dan preferensi konsumsi generasi muda ini melalui konten-konten yang mereka buat. Budaya populer memainkan peran penting dalam membentuk identitas dan preferensi konsumsi Gen Z, dimana generasi ini cenderung memperoleh inspirasi dan informasi tentang tren dan preferensi konsumsi mereka melalui budaya populer.
Hal ini menciptakan tantangan dan juga peluang bagi pelaku ekonomi dan public relation untuk dapat memahami dan merespons kebutuhan pasar yang terus berubah. Peran public relation dalam konteks ini semakin penting, karna mereka berperan sebagi penghubung antara produsen, merek, dan konsumen Gen Z. Dengan memanfaatkan strategi komunikasi yang tepat, public relation dapat membentuk sebuah narasi yang menarik dan relevan bagi Generasi Z, karna generasi ini adalah generasi yang paling peka terhadap tren, isu, dan konten viral yang berada di tengah masyarakat, sehingga hal ini mempermudah public relation sebuah perusahaan untuk menarik perhatian dan minat Gen Z sebagai konsumennya melalui iklan atau endorsement yang dilakukan oleh para influencer yang kebanyakan juga dilakukan oleh Generasi Z.
Disisi lain Generasi Z tidak hanya menjadi sasaran konsumen bagi para pelaku ekonomi, tapi banyak dari mereka yang juga cenderung memiliki semangat dan motivasi tinggi dalam kewirausahaan dan menyuarakan inovasi-inovasi terbaru. Generasi ini sering kali menciptakan ide kreatif dan visi yang meyakinkan dalam membangun sebuah bisnis baru atau start up. Bahkan melalui kewirausahaan, mereka dapat menciptakan lapangan kerja bagi diri mereka sendiri dan bagi orang lain.
Selain itu mereka juga sering terlibat dalam kolaborasi dan komunitas lokal dan menciptakan ruang-ruang kreatif, komunitas wirausaha, hingga membuka program pelatihan untuk memperkuat ekosistem bisnis dan kerja di lingkungan sekitarnya. Dengan memanfaatkan teknologi serta tren terkini, generasi muda kini bisa mengembangkan bisnis yang berpotensi dalam memberikan konstribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia di berikut harinya demi mengurangi angka pengangguran yang memberi dampak negatif bagi sistem perekonomian Indonesia.
Kolaborasi antara Generasi Z sebagai pelaku utama pertumbuhan dan budaya populer sebagai sumber inovasi mereka dalam membentuk identitas generasi ini, disertai dengan dukungan dari masyarakat untuk memperkuat hubungan dan keterlibatan Generasi Z dalam berbagai inisiatif dan proyek dapat memberikan landasan yang kuat bagi generasi ini untuk berperan sebagai agen perubahan, penggerak ekonomi, dan pilar budaya yang dinamis dalam menghadapi tantangan dan peluang di era transformasi digital di masa mendatang.
Penulis: Khairunnisa Azikra (Mahasiswi Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Andalas)