Sebuah kota tidak hanya sebuah wilayah geografis; itu adalah kumpulan dari budaya, kreativitas, dan kolaborasi yang mengalir melalui jalan-jalannya. Memimpin kota yang kreatif dan kolaboratif bukanlah tugas yang mudah.
Dalam perjalanan menuju pertumbuhan dan kemajuan, ada sosok yang dibutuhkan dalam memimpin: seseorang yang mampu menggabungkan visi tata kota yang inovatif dengan pemahaman mendalam tentang budaya yang unik dan khas dari wilayah tersebut.
Kota Padang, adalah kota yang berdiri sejak tahun 1669. Kota yang tidak lagi berusia belia. Harus dipimpin oleh orang yang memang serius ingin membangun.
Dengan kekayaan budaya yang melimpah dan potensi kreatif yang belum tergali sepenuhnya, membutuhkan sosok pemimpin yang mampu membawa perubahan yang berarti.
Mereka harus memiliki kemampuan untuk mengkonseptualisasikan dan mewujudkan tata kota yang memungkinkan pertumbuhan ekonomi, inklusi sosial, dan pelestarian budaya secara seimbang.
Pertama-tama, seorang pemimpin kota kreatif yang ideal harus memiliki visi yang jelas tentang arah yang ingin mereka bawa kota tersebut atau dikelan sebagai City Branding. Narasi yang kuat diperlukan bagi Kota Padang saat ini, yang nantinya teraktub dalam Visi dan Misi.
Visi ini haruslah inklusif, memperhitungkan aspirasi dan kebutuhan dari beragam lapisan masyarakat serta mempertimbangkan warisan budaya yang kaya.
Mereka harus mampu membayangkan kota yang tidak hanya berfungsi secara efisien, tetapi juga menjadi tempat yang menginspirasi, merangsang kreativitas, dan memfasilitasi kolaborasi lintas sektor.
Selanjutnya, kemampuan untuk menggalang kolaborasi adalah kunci dalam memimpin kota kreatif. Seorang pemimpin yang ideal harus bersikap inklusif, membuka pintu bagi partisipasi aktif dari warga, pelaku bisnis, lembaga budaya, komunitas, media dan pemangku kepentingan lainnya.
Mereka harus menjadi penghubung antara berbagai entitas ini, membangun jaringan yang kuat, dan menginspirasi semangat kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
Namun, keberhasilan seorang pemimpin kota kreatif tidak hanya diukur dari konsep dan kolaborasi semata. Pemahaman yang mendalam tentang budaya lokal sangat penting.
Mereka harus menghormati, melindungi, dan mempromosikan kekayaan budaya yang menjadi identitas kota tersebut. Dengan memadukan inovasi dengan warisan budaya, kota dapat tumbuh secara berkelanjutan tanpa kehilangan akar-akarnya yang berharga.
Buah dari berhasilnya konsep ini, membuat pengalaman menarik bagi penghuni Kota Padang, begitu pula bagi para pengunjung yang datang.
Pastinya walikota Padang yang ideal harus memiliki integritas yang tinggi dan kemampuan untuk mengambil keputusan yang berani. Mereka harus berani menantang status quo, mengatasi hambatan politik, dan bertindak sesuai dengan kepentingan jangka panjang kota dan masyarakatnya, bahkan jika itu berarti menghadapi resistensi dari pihak-pihak tertentu.
Dalam menghadapi kompleksitas tantangan dan peluang di era globalisasi ini, Kota seperti Padang membutuhkan pemimpin yang tidak hanya memiliki visi dan keterampilan praktis, tetapi juga keberanian untuk melakukan perubahan yang diperlukan.
Dengan demikian, langkah-langkah menuju ke arah keberlanjutan, inklusivitas, dan kemakmuran dapat diwujudkan dengan lebih baik.
Mewujudkan kota kreatif yang kolaboratif di tengah budaya yang unik dan khas bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan kepemimpinan yang tepat, hal itu bisa menjadi kenyataan.
Kota Padang memiliki potensi besar untuk menjadi pusat inovasi, inspirasi, dan kehidupan budaya yang dinamis. Dan di tengah arus perubahan yang terus bergerak, kita membutuhkan sosok pemimpin yang dapat membawa kita melalui perjalanan ini dengan visi, kolaborasi, dan keberanian yang teruji.
Karena semakin kreatif suatu kota, semakin bahagia masyarakat di dalamnya.
Ahmad Hafizd – Ketua Padang Creative City Forum