Petani Jangan Bunuh Parasitoid, Parasitoid Itu Musuh Alami Hama

Oleh: Dr. Hasmiandy Hamid*

Serangga merupakan organime yang terkadang tidak menjadi perhatian kita karena ukurannya yang kecil, tetapi terkadang peranannya sangat besar bagi kita semua. Salah satu kelompok serangga yang peranannya sangat penting bagi bidang pertanian adalah kelompok parasitoid. Parasitoid adalah kelompok serangga yang bisa mengendalikan hama tanaman secara alami.

Parasitoid hidup dengan cara menumpang pada tubuh hama tanaman, kemudian parasitoid tersebut akan memakan dan membunuh hama tanaman yang menjadi inangnya.

Dengan demikian, keberadaan parasitoid sebenarnya membantu petani dalam mengendalikan populasi hama. Parasitoid ini sendiri terdiri dari berbagai kelompok serangga, seperti Hymenoptera, Diptera dan lain

Sayangnya, penggunaan pestisida kimia yang berlebihan oleh petani justru membunuh musuh alami hama ini. Penelitian keanekaragaman serangga parasitoid dari kelompok Hymenoptera di Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang menemukan bahwa terdapat 36 famili parasitoid di ekosistem hutan dan sawah.

Total individu parasitoid mencapai 3.946 ekor. Famili Braconidae, Ichneumonidae, dan Scelionidae mendominasi. Parasitoid dari ketiga famili tersebut banyak memarasit hama penting pada tanaman padi seperti wereng batang coklat, walang sangit, dan penggerek batang.

Menurut penelitian ini, famili Braconidae ditemukan 319 individu di sawah dan 337 individu di hutan. Famili Ichneumonidae ditemukan 36 spesies di sawah dan 34 spesies di hutan. Sementara famili Scelionidae ditemukan 528 individu di sawah dan 340 individu di hutan.

Keanekaragaman parasitoid di hutan ternyata lebih tinggi daripada di sawah. Nilai indeks keanekaragaman parasitoid di hutan mencapai 4,879 dan di pertanian 4,675. Namun demikian, kedua ekosistem memiliki kesamaan jenis parasitoid yang cukup tinggi yaitu 60,7% yang berarti ada 60,7% jenis parasitoid Hymenoptera yang ditemukan di hutan sama dengan jenis yang ditemukan di sawah. 

Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan parasitoid di hutan dapat mempengaruhi keberadaan parasitoid di pertanian, karena sebagian besar jenis parasitoid yang ditemukan di sawah, juga bisa didapatkan di hutan.

Oleh karena itu, perlu dilakukan penanaman tanaman yang beragam di sekitar lahan untuk mendukung keberadaan parasitoid, selain itu keberadaan habitat hutan di sekitar sawah juga perlu dijaga. Dengan melestarikan parasitoid, petani bisa mengendalikan hama dan menjaga produktivitas padi secara alami.

Yang paling penting juga adalah petani disarankan untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia agar musuh alami hama tersebut tetap eksis di sawah.

Pemanfaatan parasitoid sebagai agen hayati ini merupakan kunci untuk mewujudkan sistem pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Parasitoid adalah kawan petani yang membantu produksi pertanian. Jadi, jangan bunuh mereka dengan pestisida berlebihan. Lindungi parasitoid, lindungi produktivitas padi!

*Dosen Departemen Proteksi Tanaman Universitas Andalas

Baca Juga

Ratusan mahasiswa Universitas Andalas (Unand) menggelar aksi demonstrasi di depan Pengadilan Negeri (PN) Padang, Senin (11/11/2024).
Mahasiswa Unand Demo PN Padang, Tuntut Percepatan Kasus Korupsi Dana Kemahasiswaan
Rektor Universitas Andalas (Unand) Efa Yonnedi melantik Lusi Susanti sebagai Dekan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) periode 2024-2029.
Lantik Lusi Susanti Jadi Dekan FTI, Rektor Unand Ajak Tingkatkan Kualitas dan Akreditasi Prodi
Petani di Padang Panjang Kini Dapat Perlindungan Asuransi dari Risiko Gagal Panen
Petani di Padang Panjang Kini Dapat Perlindungan Asuransi dari Risiko Gagal Panen
Inovasi Pertanian: Pemberdayaan Kader PKK Melalui Pelatihan Hidroponik
Inovasi Pertanian: Pemberdayaan Kader PKK Melalui Pelatihan Hidroponik
PTUN Padang memutuskan untuk membatalkan Surat Keputusan (SK) Rektor Universitas Andalas (Unand) terkait pemberhentian Khairul Fahmi
Putusan PTUN Batalkan Pemberhentian Khairul Fahmi sebagai Wakil Rektor II Unand
Melestarikan Warisan: Pangan Tradisional Sebagai Sorotan di Perjamuan Penting
Melestarikan Warisan: Pangan Tradisional Sebagai Sorotan di Perjamuan Penting