Langgam.id - Kebakaran Landmark yang berbentuk letterblock raksasa bertuliskan "Padang Kota Tercinta" diduga akibat korsleting listrik. Kebakaran itu terjadi di puncak Gunung Padang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sabtu (30/11/2019), subuh.
Kapolsek Padang Selatan, AKP Jefri mengatakan sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Menurutnya, kejadian bermula dari korsleting listrik di tempat itu. Di sana ada lampu dan listrik yang menjadi penerangan saat malam hari di huruf raksasa itu.
"Penyebabnya karena arus pendek, berasal dari lampu penerangan untuk tulisan Padang nya itu," ujarnya kepada Langgam.id, Sabtu (30/11/2019).
Sementara salah seorang warga, Sarimah (67) yang rumahnya berada di dekat lokasi kejadian mengatakan, memang di sekitar lokasi tidak ada orang disana. Sehingga sangat kecil kemungkinan adanya pihak yang sengaja membakar.
"Disini kalau malam hari memang tidak ada orang, kalau rumah paling dekat ya rumah saya itu, sekitar 100 meter ke bawah," katanya.
Ia mengatakan, api kemungkinan berasal dari listrik yang menjadi penerangan huruf balok itu pada malam hari.
Landmark dengan tulisan 'Padang Kota Tercinta' dibangun di puncak Bukit Padang pada 5 Juli 2017 oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Padang melalui PT Prindos Jaya sebagai kontraktor pelaksana.
Anggaran untuk pembangunan Tagline yang membentang di atas perbukitan dengan latar pantai tersebut bernilai Rp 6.370.071.000 dengan masa pembangunan 180 hari.
Logo Padang Kota Tercinta tersebut dibangun dengan menggunakan baja berat WF HBM dengan tinggi konstruksi huruf Padang 10 meter dan Kota Tercinta setinggi lima meter. Total berat baja keseluruhan lebih kurang 40 ton.
Untuk mempercantik tulisan, bagian depan huruf ditutup menggunakan akrilik dan Alu Carbon pada bagian belakang, dimana di dalamnya dipasang lampu LED dan pada bagian luar lampu sorot. (Rahmadi/ZE)