Langgam.id - Pemprov Sumbar matangkan feasibility study (FS) kawasan terpadu di Fly Over Kelok Sembilan, Kabupaten Limapuluh Kota.
Kajian itu dilakukan guna merelokasi pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang badan jembatan yang semakin menjamur.
Menurut Wagub Sumbar, Audy Joinaldy, sebenarnya kajiannya sudah ada sejak 2018. Saat itu sudah ada kawasan untuk menara pandang, parkir dan tempat pedagangnya.
"Sekarang kebutuhannya sudah berubah. Maka kita lakukan kajian ulang, apa kebijakan yang tepat nantinya," ujar Audy dikutip dari akun Instagram Biro Administrasi Pembangunan Sumbar, Selasa (16/1/2024).
Audy menambahkan, untuk menyiapkan kajian itu, Pemprov Sumbar akan melibatkan konsultan profesional.
"Kemudian hasil kajian tersebut akan menjadi dasar bagi Pemprov mengajukan anggaran pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk penataan kawasan Fly Over Kelok Sembilan," ucap Audy yang melakukan peninjauan ke Kelok Sembilan, Senin (15/1/2024).
Audy mengatakan, bahwa kajian tersebut guna menjaga ketertiban pengendara di Jembatan Kelok Sembilan.
"Kemudian, mengurangi hal negatif yang bisa terjadi pada jembatan. Karena saat ini seringnya kendaraan parkir di badan jembatan diperkirakan akan memperpendek umur jembatan," terangnya.
Untuk itu, kata Audy, pedagang yang berada di bibir jembatan harus segera direlokasi, Sehingga kendaraan tidak ada yang berhenti di badan jembatan.
Diketahui, kajian tersebut melibatkan Balai Pelaksana Jalan Nasional III Sumbar dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar. (*/yki)