Langgam.id - Wakil Ketua Majelis Permusyrawatan Rakyat (MPR RI) Bidang Sosialisasi Empat Pilar Ahmad Basarah memuji program pelayanan yang diberikan oleh Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani kepada para calon Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Basarah mengatakan, salah satu program pelayanan yang patut diapresiasi adalah pemberian pembekalan dari segi aspek skill maupun menanamkan nilai idelogi bangsa Indonesia kepada calon PMI.
"Saya mengapresiasi acara BP2MI ini untuk memberikan pembekalan kepada pemuda pemudi Indonesia yang akan berjuang di negeri orang sebagai pekerja migran, baik yang menyangkut aspek ideologi, aspek skill dan keterampilan yang diperlukan, ini sangat luar biasa yang dilakukan Pak Benny," kata Basarah usai memberikan pembekalan kepada 1000 calon PMI program Government to Government (G to G) Korea Selatan, di Gedung Smesco, di Kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (15/11/2023).
Basarah mengatakan, melalui program tersebut, Benny Rhamdani telah membuktikan kepada semua masyarakat Indonesia bahwa negara memang benar-benar hadir untuk membantu rakyatnya.
"Dan saya kira bahwa ini adalah salah satu bentuk hadirnya negara di dalam melindungi kepentingan anak bangsa Indonesia di luar negeri, kami mengapresiasi program yang dilaksanakan oleh Kepala BP2MI Pak Benny Rhamdani ini," ucap dia.
Dalam kesempatan itu, Basarah menanamkan nilai-nilai ideologi Pancasila kepada ribuan calon PMI tersebut.
Dia mengatakan, jiwa nasionalisme atau pancasilais sangat penting ditanamkan oleh para calon PMI untuk dijadikan bekal selama ada di negara penempatan agar tidak terpapar dengan ideologi asing.
"Ingat sebelum kalian berangkat ke luar negeri Pancasila tidak boleh dilupakan, dia harus ditanamkan ke dalam sanu bari bahwa jiwa nasionalisme itu harus dijunjung tinggi, jadi dimanapun kita berada kita tetap harus Indonesia," kata Basarah disambut oleh ribuan PMI.
"Jika adek-adek calon pekerja migran Indonesia ini telah sampai di luar negeri, kalian bukan lagi orang Hindu, orang Budha, orang Katholik dan orang Islam, tetapi kalian bawa adalah identitas bangsa Indonesia," sambungnya.
Lebih lanjut, politisi PDI-Perjuangan itu mengatakan, belakangan ini paham asing, seperti liberalisme maupun fundamentalisme agama makin marak propogandanya di sosial media.
Oleh karena itu, tambah Basarah, sosialisi ideologi Pancasila harus makin dimasifkan kepada seluruh anak bangsa Indonesia. Dai mengatakan, bahwa paham asing tersebut sudah menyasar anak-anak generasi muda yang merupakan calon pemimpin dimasa akan datang.
"Persoalan ini harus menjadi perhatian semua elemen bangsa di republik ini. Sasaran kampanye mereka juga telah menyasar kepada segmen remaja dan pemuda Indonesia yang merupakan calon-calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang," ucap dia.
Selain itu, Basarah juga membakar semangat ribuan PMI tersebut. Basarah meminta agar para PMI menggantung cita-citanya setinggi langit. ''Kalian harus mengantungkan impian kalian setinggi langit, agar nantinya jatuh diantara bintang-bintang, itu yang dikatakan Bung Karno kepada anak muda," ujar dia.
Dia juga meminta para pahlawan devisa itu untuk memanfaatkan penghasilannya selama bekerja di luar negeri. Hal tersebut untuk memperbaiki ekonomi mereka setelah pulang dari negara penempatan.
"Selama adek-adek bekerja di luar negeri harus bisa mengatur sistem keuangannya, ditabung, bagi yang sudah berkeluarga punya anak, kirim ke istri kalian, entah itu digunakan untuk buat usaha ataupun menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi," tutur Basarah. (*)