Langgam.id - Panitia Festival Bumi 2019 resmi menutup penerimaan naskah buku untuk Anugrah Wisran Hadi, tanggal 16 Oktober 2019. Jumlah naskah yang diterima pun melebihi target. Baik dari kategori naskah fiksi ataupun naskah non-fiksi.
"Sebelum dilakukan perpanjangan waktu penerimaan, naskah yang diterima panitia sudah mencapai target. Tapi yang mengagetkan, awalnya panitia mengira naskah yang masuk lebih banyak dari kategori fiksi. Tapi ternyata naskah dari kategori non-fiksi tak kalah banyak. Hampir berimbang. Ada puluhan," kata Direktur Program Festival Bumi 2019, Armeynd Sufhasril dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/11/2019).
Tercatat sebanyak 25 naskah dari kategori fiksi dan 14 dari kategori non-fiksi yang diterima panitia dari penulis Sumbar yang menetap ataupun yang berdomisili di luar daerah. Naskah buku yang dikirimkan adalah naskah terbitan bulan Januari 2017 sampai bulan Oktober 2019 dengan tema Minangkabau. Bahkan ada yang bukan orang Minangkabau.
Lebih lanjut Armeynd menjelaskan, naskah buku tersebut akan dikirimkan kepada tiga orang dewan juri untuk melakukan penilaian. Para juri antara lain, Raudha Taib dan Gus Tf dan seorang akademisi, Sudarmoko.
Nama-nama terkenal di jagad sastra Indonesia menghiasi lomba ini seperti Yusrizal KW, Heru Joni Putra, Deddy Arsya, bahkan Isbedy Stiawan ZS dari Lampung juga ikut berpartisipasi.
"Selain jumlah yang mencukupi dari target panitia, itu juga menunjukkan kualitas lomba. Persaingan akan ketat," kata Direktur Festival Bumi, S Metron Masdison.
Nantinya, pemenang Anugrah Wisran Hadi akan diumumkan pada 2 Desember 2019. Satu kategori hanya akan ada satu orang pemenang dan hadiah akan diserahkan pada Malam Anugerah di 5 Desember mendatang.
“Memang terlambat dari poster yang sudah tersebar. Tapi ini cuma kendala teknis. Kami mesti menyamakan waktu juri. Dan pada tanggal itu (2/12) waktu yang tepat. Setelah rapat kami akan langsung membuat siaran pers dan menelpon peserta," katanya.
Selain Anugrah Wisran Hadi yang menjadi fokus acara, Festival Bumi 2019 juga mengadakan Lomba Esai ‘Bumi Teater’, dramatic reading dari tiga perguruan tinggi di Padang dan juga sesi diskusi. (rls/ICA)