Infolanggam- Evelinda merupakan salah satu calon legislatif (Caleg) DPR RI dari Partai Golkar yang akan bertarung di Dapil 1 Sumatera Barat (Sumbar) pada Pemilu 2024. Berdasarkan Daftar Calon Sementara (DCS), putri asli Salayo, Kabupaten Solok itu, mengantongi nomor urut tiga (3).
Langkah Evelinda menuju Senayan tentu tidak mudah. Perlu perjuangan super kuat karena pemilih yang akan disasarnya tidak hanya berada di Solok. Ada 11 daerah di Dapil 1 Sumbar; Kota Padang, Sawahlunto, Padang Panjang, Kepulauan Mentawai, Pesisir Selatan, Sijunjung, Tanah Datar, Dharmasraya, dan Solok Raya (Kabupaten Solok, Kota Solok dan Solok Selatan).
Evelinda mengaku tertantang dalam perjuangan keduanya setelah pernah maju di Pileg 2019 silam. Segala daya akan dikerahkannya demi kursi DPR RI.
"Dengan bismillah berniat karena ibadah, kami mulai perjuangan demi masyarakat ini," kata Rabu (6/9/2023).
Evelinda telah menyiapkan berbagai program-program pembangunan jika kelak terpilih menjadi anggota DPR RI. Ia akan fokus pada bidang pendidikan, ekonomi masyarakat bawah di tingkat nagari, masalah pertanian hingga olahraga.
Menurut perempuan kelahiran 20 September 1977 itu, empat hal itu yang masih saja menjadi keluhan masyarakat hingga saat ini. "Saya sudah keliling nagari-nagari sejak tiga bulan lalu bersama tim. Rata-rata warga mengeluh soal anak tak kuliah karena tak ada dana, usaha rumah tangga tersendat modal, pupuk mahal, hingga atlet-atlet yang nasibnya tidak diperhatikan lagi setelah mereka tidak produktif lagi," katanya.
Bicara soal kepedulian sosial, Evelinda termasuk anak nagari yang tak lupa berbagi ke kampung halamannya setiap tahun. Ia sudah dua kali menjadi donatur penyumbang sapi untuk khatam Al-quran di MDA Masjid Baitunnur Sawah Sudut, Nagari Salayo, hingga santunan lainnya.
Saat Idul Adha 1444 Hijriah lalu, Evelinda juga pulang kampung ke Salayo untuk menyumbang 4 ekor sapi kurban. Bersamaan dengan pemberian daging, ia juga menyebarkan bantuan sembako kepada warga kurang mampu.
Hanya saja, semua yang dilakoni Evelinda tersebut, sifatnya pribadi dan tentu saja jangkauan hingga jumlah warga tersentuh tidak banyak. "Kalau bicara kepentingan orang banyak, tentu kita harus punyo akses yang lebih kuat dalam hal kebijakan. Ini dapat dijangkau jika berada di DPR RI," katanya.
Menurut Evelinda, banyak hal yang bisa dimaksimalkan seorang Anggota DPR RI. Hal itu tidak saja menyangkut tentang dana aspirasi seorang anggota, namun juga jaringan dan pola komunikasi antar kementerian.
"Kue-kue pembangunan itu tersebar. Jika DPR-nya aktif, otomatis semua bisa dimaksimalkan. Saya akan berupaya untuk itu," katanya.
Berangkat dari kerisauan itulah akhirnya Evelinda memutuskan kembali maju ke DPR RI. "Semoga Allah mempermudah niat ikhlas saya untuk masyarakat di kampung halaman," tuturnya.
Diketahui, Evelinda merupakan putri asli Nagari Salayo, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok itu. Puluhan tahun ia mengabdi sebagai Tenaga Ahli di DPR RI.
Ibu tiga anak itu memulai karirnya di kancah politik sebagai tenaga ahli di DPR RI sejak era politisi senior, Azwir Daini Tara, menjabat anggota DPR RI selama tiga periode berturut-turut. Kemudian, ia membantu Anggota DPR Fraksi Golkar dari Sumbar juga, Betty Shadique.
Tiga tahun bersama Betty, Evelinda mengundurkan diri akhir 2017. Setelahnya, Rang Salayo itu dipercaya menjadi staf ahli Dito Ganinduto, anggota DPR yang juga Bendahara Umum Partai Golkar.
Lima periode menjadi tenaga ahli di DPR RI bukanlah waktu yang sebentar. Paling tidak, selama 20 tahun lebih lamanya, Evelinda berinteraksi dengan politisi-politisi besar di republik ini.
Sebagai tenaga ahli, Evelinda punya cukup ilmu menggarap potensi anggaran yang bisa dimanfaatkan dari APBN. Namun, ia tidak memiliki kewenangan untuk mengeksekusi anggaran tersebut karena bukan legislator.