Mahasiswa UNP Kenalkan Program Agribisnis Integratif Talas Bantu Perkuat Ketahanan Pangan Mentawai

Mahasiswa UNP Kenalkan Program Agribisnis Integratif Talas Bantu Perkuat Ketahanan Pangan Mentawai

Produk yang diolah dari talas. (Foto: unp.ac.id)

Langgam.id - Lima mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian Masyarakat (PM) meluncurkan program yang unik untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan jiwa wirausaha ibu-ibu Dasawisma PKK di Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Program yang dilaksanakan diberi nama Agribisnis Integratif Talas. Sesuai namanya, program ini terdiri dari subsistem agribisnis dari hulu ke hilir yang akan dilaksanakan sebagai upaya membangun pondasi wirausaha untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Mentawai dengan optimalisasi Talas sebagai komoditas pangan lokal.

Tim PKM yang diberi nama Mentaro ini diketuai oleh Amanda Elza Pratiwi (Biologi 2020) dan beranggotakan Rendi Prayoga (Geografi 2019), Alda Deria (Pendidikan Biologi 2020), Aufa Rafiqi (Biologi 2020), dan Muhammad Zikri (Biologi 2020), dengan dosen pendamping Siska Alicia Farma, S.Pd., M.Biomed., Dosen Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Padang (FMIPA UNP).

Program ini berawal dari pengalaman salah satu anggota tim, yaitu Rendi Prayoga yang melihat potensi tanaman Talas sebagai sumber daya pangan lokal yang sangat melimpah di Kepulauan Mentawai, namun belum banyak dimanfaatkan oleh penduduk lokal.

“Kami melihat keunikan wilayah Kepulauan Mentawai yang memiliki potensi Talas yang melimpah, tapi belum banyak dimanfaatkan sebagai produk olahan pangan untuk menunjang sumber pendapatan masyarakat,” kata Rendi dikutip dari laman UNP, Jumat (25/8/2023).

Masyarakat Mentawai menyebut talas dengan sebutan gette. Terdapat dua jenis gette yang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat Mentawai. Jenis gette tersebut yaitu Palapa dan Sikopkop/Siroti.

Palapa memiliki warna lebih merah dan aroma yang lebih harum dari jenis gette yang lain serta biasanya ditanam di tanah kering. Sedangkan Sikopkop/Siroti memiliki ukuran umbi besar dan biasanya tumbuh subur di rawa-rawa maupun tanah kering.

“Program yang kita buat berfokus pada optimalisasi talas untuk memperkuat jiwa wirausaha dan ketahanan pangan masyarakat Mentawai yang terdiri dari  tiga subsistem program, kami juga menyusun kurikulum program pembelajaran untuk memperluas penggerak Dasawisma PKK di wilayah lain dalam menerapkan program kami di wilayahnya masing-masing,” kata Amanda. (*/Fs)

Tag:

Baca Juga

Rektor UNP Tegaskan Tak Ada Kenaikan UKT Tahun Ini
Rektor UNP Tegaskan Tak Ada Kenaikan UKT Tahun Ini
UNP dan Pemkab Mentawai Inisiasi Pembukaan Prodi Baru Tingkatkan SDM Daerah
UNP dan Pemkab Mentawai Inisiasi Pembukaan Prodi Baru Tingkatkan SDM Daerah
Hasil penerimaan mahasiswa baru jalur SNBP sudah diumumkan pada Selasa (18/3/2025). Pada SNBP 2025 ini, UNP menerima 3.691 mahasiswa baru
UNP Terima 3.691 Mahasiswa Baru Melalui Jalur SNBP 2025
Orasi Ilmiah di Wisuda UNP, Dirjen Vokasi Dorong Inovasi Berkelanjutan
Orasi Ilmiah di Wisuda UNP, Dirjen Vokasi Dorong Inovasi Berkelanjutan
Wisuda ke 138 UNP, Dirjen Dikti Soroti Peran Pendidikan Tinggi dalam Visi Indonesia Emas 2045
Wisuda ke 138 UNP, Dirjen Dikti Soroti Peran Pendidikan Tinggi dalam Visi Indonesia Emas 2045
UNP Luluskan 1.685 Wisudawan, Rektor Ingatkan Pentingnya Keterampilan Sosial di Dunia Kerja
UNP Luluskan 1.685 Wisudawan, Rektor Ingatkan Pentingnya Keterampilan Sosial di Dunia Kerja