Penjelasan Pengurus Masjid Raya Sumbar Terkait Video Polisi Pakai Sepatu ke Dalam Masjid Kala Memaksa Warga Air Bangis Pulang

Penjelasan Pengurus Masjid Raya Sumbar Terkait Video Polisi Pakai Sepatu ke Dalam Masjid Kala Memaksa Warga Air Bangis Pulang

Yuzardi pakai baju hitam berkopiah hitam, dampingi Kapolda Sumbar, saat meninjau Masjid Raya Sumbar, Sabtu (6/8). Foto: Dharma Harisa

Langgam.id - Pengurus Masjid Raya Sumatera Barat (Sumbar), Yuzardi Ma'ad memberikan penjelasan terkait beredarnya video yang mangambarkan beberapa anggota polisi memasuki ruangan Masjid tanpa membuka alas kaki saat melakukan pengamanan massa, Sabtu (05/08/2023).

Menurutnya, tidak ada yang salah disitu. "Itu bukan ruang sholat tapi merupakan sebuah aula yang terletak dilantai dasar masjid, sedangkan karpet yang terlihat dalam video itu adalah bekas alas tidur," katanya kepada wartawan di halaman Masjid Raya Sumbar, Sabtu (05/08/2023).

Lanjutnya, sebelumnya ruangan itu diperuntukan sebagai tempat istirahat peserta aksi demontrasi asal Nagari Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat.

Setelah melihat postingan tersebut di media sosial, ia merasa terpanggil untuk menjelaskan situasi sebenarnya agar tidak menjadi fitnah, kebetulan saat kejadian ia berada langsung di lokasi.

"Saya sudah melihat video tersebut di media sosial, komentar netizen banyak yang keliru. Kita khawatir, itu bisa memancing kesalahpahaman, itu kenapa saya merasa perlu untuk menjelaskan," ucapnya.

Sementara itu Kapolda Sumbar, Irjen Pol. Suharyono mengatakan pembubaran paksa tersebut dilakukan anggotanya karena pengunjuk rasa telah bertindak diluar kesepakatan awal.

Dikatakannya, sebelumnya pendemo menuntut agar mereka diizinkan untuk berorasi dan berdialog dengan Gubernur Sumbar guna menyampaikan aspirasi sejak senin (31/7) lalu.

Ternyata aksi tersebut terus berlanjut hingga siang hari.

Ia menegaskan, dalam tahun politik ini pihaknya sangat memerlukan kerja sama dan bantuan dari segala pihak untuk menjaga keamanan dan ketertiban ditengah masyarakat.

"Hari ini kita memiliki 2 kesimpulan, pertama situasi Kamtibmas di Sumbar terkait aksi unjuk rasa sudah kembali aman dan terkendali, kedua adanya video beredar yang menarasikan polisi mengusir paksa demonstran hingga kedalam Masjid bahkan menginjak-injak tikar sholat dengan sepatu. Saya tegaskan itu tidak benar, itu bukan di ruang sholat tapi di lantai dasar tempat para pengunjuk rasa beristirahat. Tolong itu jangan diplesetkan," ucap Kapolda Sumbar.

Ia berharap, masyarakat dapat melihat situasi ini dengan bijak dan objektif, jangan sampai respon masyarakat menyebabkan situasi menjadi keruh sehingga menimbulkan fitnah. Ia mengajak semua pihak untuk menghindari tindakan-tindakan provokatif.

"Semua telah bekerja optimal, mereka telah bertindak sesuai aturan dan humanis. Kita mesti hargai itu," harap Irjen Pol. Suharyono. (*/Yh)

Baca Juga

Pemprov Sumbar bakal membangun kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatra Barat pada awal 2025 nanti. Kantor MUI Sumbar itu Masjid Raya
2025, Kantor MUI Sumbar Bakal Dibangun di Kawasan Masjid Raya
Nama Masjid Raya Sumbar yang berada di Kota Padang, akan segera bertambah menjadi Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi.
Namanya Diabadikan untuk Masjid Raya Sumbar, Ini Biografi Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi
Mayoritas penduduk Sumatra Barat (Sumbar) adalah beragama Islam. Oleh karena itu, hampir di semua kabupaten/kota di Sumbar ditemukan banyak
Segera Diresmikan, Mahyeldi Sebut Penambahan Nama Masjid Raya Sumbar Bawa Keberkahan Tersendiri
Mayoritas penduduk Sumatra Barat (Sumbar) adalah beragama Islam. Oleh karena itu, hampir di semua kabupaten/kota di Sumbar ditemukan banyak
Soal Penggantian Nama Masjid Raya Sumbar, Gubernur: Tidak Diganti, Hanya Dilengkapi
Mencermati analisis Statistik Pendidikan Indonesia yang diluncurkan Badan Pusat Statistik pada 2023 lalu, terutama jenjang perguruan tinggi.
Sebelum Masjid Raya Sumbar Berganti Nama
Kebebasan Berpendapat dan Debat Deliberatif di Ruang Publik
Kebebasan Berpendapat dan Debat Deliberatif di Ruang Publik