Berukuran 12 Meter, Bagaimana Cara Tabuik Dibawa ke Tepi Laut?

Berukuran 12 Meter, Bagaimana Cara Tabuik Dibawa ke Tepi Laut?

Tabuik Piaman diarak menuju tepi laut, Minggu (30/7/2023). Foto: Dharma Harisa

Langgam.id – Puncak Festival Hoyak Tabuik Pariaman 2023 menghadirkan dua tabuik besar, Minggu (30/07/2023). Yakni tabuik pasa dan subarang. Masing-masing memiliki tinggi sekira 12 meter. Bagaimana cara Tabuik di arak sampai ke tepi laut?

Tabuik terdiri atas Buraq (badan) bawah yang dihiasi boneka kepala wanita. Dan buraq atas berbentuk seperti keranda yang dipapah oleh tiang di empat sudut.

Dibagian paling atas, terdapat rangkaian bungo salapan. Yang paling atas adalah yang terbesar.

Butuh puluhan anak tabuik untuk bisa menhoyak dan menggerakkan tabuik. Pada bagian buraq bawah, terdapat rangakaian batang bambu kering dengan bentuk persegi.

Disela-sela bambu tersebut, masing-masing anak tabuik menempatkan kedua tangannya. Setelah itu, dengan aba-aba dari tuo tabuik, anak tabuik secara serentak mengangkat Tabuik ke atas.

Hoyak!!! pekik mereka secara bersamaan disaksikan riuh masyarakat yang datang. Tabuik di hoyak beberapa kali. Bunga salapan yang terdapat di atasnya, dengan gemulai naik turun bak menebarkan serpihannya.

Dalam aba-aba lain, tabuik akan didorong kedepan dengan tenaga penuh. Masyarakat yang berada di depan dengan spontan langsung menjarak. Anak tabuik lalu akan mendorong tabuik, yang bagian bawahnya telah dilapisi benen kedepan.

Apabila tabuik terasa akan goyang atau jatuh, mereka secara serentak akan menghentikan dorongan. Lalu kembali memberikan atraksi seperti memutar atau menghoyak tabuik.

Terdapat kendala kecil kala tabuik akan dibawa ke tepi laut, di pantai Gandoriah. Pantauan Langgam.id, misalnya di simpang Amadin, Kota Pariaman, tabuik sempat terhenti akibat kabel listrik yang melintang.

Salah satu anak tabuik lalu naik ke atas dan mendorong kabel tersebut. Setelahnya Tabuik kembali di dorong dengan cara direbahkan ke tanah. (*/Yh)

Baca Juga

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ketika meninjau dampak bencana banjir badang atau galodo di Nagari Silareh Aia, Palembayan, Agam.
Keluhan Pengungsi Galodo Silareh Aia ke Wapres: Kami Butuh Air Bersih
Gerilya Konten Kreator Lokal Merespons Bencana Besar di Sumbar, Himpun Donasi dari Medsos Lalu Salurkan ke Daerah Terisolir
Gerilya Konten Kreator Lokal Merespons Bencana Besar di Sumbar, Himpun Donasi dari Medsos Lalu Salurkan ke Daerah Terisolir
Tim gabungan pencari korban banjir bandang atau galado masih terkendala dengan medan yang masih ditimbun lumpur yang cukup tinggi.
Empat Warga Toboh Malalak Timur Belum Ditemukan
Lima Nagari di Agam Masih Terisolasi Karena Akses Terputus
Lima Nagari di Agam Masih Terisolasi Karena Akses Terputus
Tim SAR mengevakuasi korban galodo di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam. IST
Perkembangan Korban Bencana Banjir di Sumbar: 166 Meninggal Dunia, 111 Masih Hilang
Proses evakuasi korban banjir bandang atau galodo di Salareh Aia, Palembayan, Kabupaten Agam, Jumat (27/11/2025. BPBD
Korban Meninggal Banjir Bandang Sumbar Teridentifikasi 148 Orang