Langgam.id - Balai Bahasa Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) menggelar penyuluhan bahasa Indonesia bagi tenaga profesional dan calon tenaga profesional di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota.
Penyuluhan ini dilaksanakan dalam bentuk komitmennya sebagai bagian dari badan pengembangan dan pembinaan bahasa atau badan bahasa.
Kasubbag Umum Balai Bahasa Sumbar, Wahyudi mengatakan, lembaganya mempunyai tugas untuk memasyarakatkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di Sumbar.
"Salah satu upaya yang kami lakukan dalam pemasyarakatan bahasa itu adalah melalui penyuluhan kemahiran berbahasa Indonesia," ujarnya, Jumat (23/6/2023).
Ia menjelaskan, bahwa tahun ini Balai Bahasa juga melakukan kegiatan penyuluhan tersebut di enam kabupaten dan kota di Sumbar.
"Saat ini Balai Bahasa Sumbar sedang mengadakan penyuluhan bahasa selama tiga hari di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, mulai dari tanggal 22 sampai 24 Juni 2023," ucapnya.
Wahyudi menambahkan, kegiatan ini diikuti oleh 50 orang guru SD dalam lingkungan Koordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan Pangkalan Koto Baru.
Badan Bahasa, ungkap Wahyudi, mempunyai tiga program prioritas, yaitu Literasi Kebahasaan dan Kesastraan, Perlindungan Bahasa dan Sastra Daerah, serta Internasionalisasi Bahasa Indonesia.
"Untuk mewujudkan program prioritas tersebut salah satunya adalah melalui kegiatan penyuluhan kebahasaan," bebernya.
"Ilmu yang didapatkan oleh peserta nantinya kami harapkan bisa dibagikan kerekan sejawatnya, upaya pemasyarakatan bahasa Indonesia bagi guru SD di sini," sambungnya.
Sebelumnya, pembukaan acara penyuluhan bahasa Indonesia ini dibuka oleh Kabid Pembinaan dan Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota, Harnieti.
Pada kesempatan itu, Harnieti menyampaikan ucapan terima kasih pada Balai Bahasa Provinsi Sumbar yang telah memilih daerahnya sebagai salah satu tempat pelaksanaan kegiatan ini.
Selain itu, ia mendorong peserta yang berasal dari tenaga pendidik di lingkungannya itu untuk mampu menghasilkan sebuah buku. Menurutnya, salah tugas lainnya yang harus dibuat oleh guru adalah menghasilkan sebuah karya berupa buku.
"Dalam menulis buku tersebut diperlukan pengetahuan kebahasaan agar dapat menghasilkan tulisan yang baik dan mudah dipahami," terangnya.
Lebih lanjut, kata Harnieti, kegiatan ini sangat mendukung tugas seorang guru dalam meningkatkan kapasitas. (dal/yki)