Sebulan lalu saya ikut mengantarkan putri saya ke sekolah dalam rangka Walk to School Day (Hari Berjalan ke Sekolah) di Australia. Ini adalah tahun ke-24 negara kangguru ini merayakan Hari Berjalan Kaki, yang jatuh pada 19 Mei saban tahun. Digagas pertama kali oleh Dewan Pejalan Kaki Australia, Hari Berjalan ke Sekolah adalah sebuah inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan, keselamatan di jalan raya, transportasi, dan dampak terhadap lingkungan sebagai konsekuensi dari berjalan kaki secara teratur atau dengan transportasi alternatif semisal bersepeda ke sekolah.
South Oakleigh College di Baker Road terletak di jalan yang sibuk. Bagi pihak sekolah, aktivitas berjalan kaki ke sekolah sebetulnya sudah dilakukan banyak siswa setiap hari. “Kami mendorong anak-anak untuk berjalan ke sekolah, jika mereka bisa,” kata guru olahraga Leah Orgill. “Di masa lalu, kami memiliki poster yang menunjukkan trek berjalan yang aman yang menunjukkan di mana anak-anak dapat menyeberang jalan atau di mana ada petugas penyeberangan (crossing supervisor) yang membantu anak-anak sekolah atau ketika ada lampu lalu lintas" Orgill menjelaskan.
Ketika para siswa datang ke sekolah, para guru akan bertanya kepada mereka, "Bagaimana kamu sampai ke sekolah? Apakah kamu menggunakan tempat penyeberangan?" Hal paling penting adalah para siswa menyeberang dengan aman, lebih-lebih ketika mereka jauh dari sekolah. Ini sudah tertanam dalam pikiran anak-anak dan terwujud ke dalam rutinitas mereka, terutama bagi mereka yang melakukannya setiap hari.
Salah seorang siswa Kelas 8 yang secara teratur berjalan atau bersepeda ke sekolah adalah Shally Sharma. Ia sering ditemukan mengendarai skuternya ke sekolah. Ketika guru kelasnya menanyakannya mengapa suka menggunakan skuter ke sekolah, ia menjawab, "Saya suka mengendarai skuter. Saya sering membawanya ke taman skuter sepulang sekolah, sampai-sampai sepatu sekolah saya rusak," kata Shally.
Ia juga mengingatkan, "Kiat mengendarai skuter adalah juangan lupa mengenakan helm. Saya berusaha jangan sampai jatuh, sebab bila jatuh maka ini merusak laptop di ransel saya. Kalau tidak yakin, lebih baik berjalan kaki saja."
Siswa lain yang memberikan testimoni adalah Alina Ghulami, seorang siswa Kelas 7. Ia sangat menikmati udara pagi saat berjalan ke sekolah. "Saya suka menikmati udara segar sebelum sekolah," kata Alina. "Saya berusaha untuk tidak ngobrol dengan orang asing atau berjalan di tengah jalan, dan memperhatikan kedua sisi jalan sebelum menyeberang." Siswa lain, Jayda Webber, sering berjalan ke sekolah dengan adik perempuannya, Maylee.
"Saya pikir berjalan ke sekolah itu bagus karena itu membuat Anda bugar," kata Jayda.
"Saya selalu menggunakan tempat penyeberangan, dan jika tidak ada maka saya akan melihat kedua arah sebelum menyeberang."
Ketika saya dan juga para wali murid berbincang dengan kepala sekolah, Helen Koziaris, ia mengatakan South Oakleigh College sudah lama berpartisipasi untuk mempromosikan kesehatan fisik dan mental. “Ketika kita memiliki kesehatan raga yang baik, maka ini berpengaruh suasana belajar yang baik dan kesehatan mental yang baik. Semuanya mendorong lingkungan yang baik untuk belajar” katanya. Ia melanjutkan, “Kita juga memberikan setiap anak dua potong buah saat istirahat untuk mendorong hidup sehat, sekalian menambah semangat mereka untuk berjalan ke sekolah.
Inilah inisiatif hebat yang kami lakukan. Kami mendorong semua anak untuk berjalan ke sekolah dengan aman."
Anak-anak sekolah sangat menyadari bahwa berjalan ke sekolah memberikan dampak positif bagi lingkungan, penggunaan transportasi umum yang lebih baik dengan berkurangnya ketergantungan atas mobil pribadi dan mendorong orang tua atau wali murid untuk berjalan lebih banyak. Tak kalah pentingnya ini mengurangi kemacetan lalu lintas di sekitar sekolah.
"Latihan terbaik untuk semua orang Australia adalah berjalan secara teratur," kata CEO Dewan Pejalan Kaki Australia Harold Scruby. “Anak -anak membutuhkan setidaknya 60 menit aktivitas fisik sehari. “Kita harus mendorong mereka untuk berjalan menuju sekolah, meskipun tidak sepenuhnya."
Natalie German, seorang polisi senior di kantor polisi South Oakleigh, mengatakan berjalan ke sekolah bisa menjadi cara yang bagus bagi anak-anak untuk belajar bagaimana berprilaku selamat ketika berada di jalan raya saat berjalan. "Berjalan ke sekolah adalah cara yang bagus untuk tetap aktif, tetapi anak-anak perlu ditemani oleh orang dewasa jika memungkinkan. Anak-anak harus memegang tangan orang tua mereka sampai usia 10 saat menyeberang jalan," katanya. “Kita ingin orang-orang menyadari bahaya saat mereka berjalan melewati jalan masuk, tetap berada di jalur pejalan kaki, jaga keselamatan di sekitar mobil dan lalu lintas. Begitu juga, penting bagi pengemudi agar berhati-hati di jalan saat anak-anak kita berjalan di atas trotoar menuju sekolah" ia menjelaskan.
Saya merasakan bahwa aktivitas berjalan ke sekolah ini di Australia dilakoni secara serius oleh sekolah dengan melibatkan pelbagai pihak berwenang lainnya, seperti polisi, organisasi pecinta lingkungan dan kelompok swadaya masyarakat. Tujuannya bukan seremonial tapi betul-betul dipahami para peserta didik bahwa ini berdampak positif bagi lingkungan, kesehatan dan keselamatan di jalan raya.
Saya membayangkan ini juga bisa dimulai, meski dengan langkah-langkah kecil di Tanah Air dengan melibatkan wali murid, guru, pihak kepolisian dan pemerintah.
*Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas