Langgam.id - Departemen Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas menggelar workshop Standard Operasional Procedure (SOP) Manajemen Pelayanan Model Praktik Kebidanan di Klinik pada 3 - 5 Mei lalu.
Workshop ini merupakan rangkaian dari kegiatan Center of Excellent Pendidikan Kebidanan, program yang dibina oleh Direktorat Penyediaan Tenaga Kesehatan, Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan melalui program kerjasama Pemerintah Republik Indonesia dengan United Nations Population Fund (UNFPA) dan Global Affairs Canada (GAC) dalam upaya mencetak pendidikan kebidanan yang berkualitas tinggi.
Rektor Universitas Andalas, Prof. Dr. Yuliandri, SH., MH bersama Dekan FK Unand Dr. dr. Afriwardi menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan ini baik moril maupun materil. Workshop ini bertema “Quality Midwifery Practice Model to Realize Quality Services”.
Center of Excellence (CoE) Program Studi Kebidanan, Departemen Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand) ditetapkan pada tahun 2021. Tahun pelaksanaan pertama yaitu pada tahun 2022.
Pada tahun 2022 lalu, telah dilaksanakan berbagai kegiatan webinar baik online maupun offline dengan narasumber dalam dan luar negeri. Berbagai outputpun telah dihasilkan, seperti modul pada masa prakonsepsi, antenatal class, gentle birth, integrasi evidence based of midwifery dan center of excellent dengan kurikulum Sarjana Kebidanan dan Pendidikan Profesi Bidan serta lainnya dalam persiapan klinik.
Kegiatan workshop ini dibuka oleh Dekan FK UNAND, Dr. dr. Afriwardi, Sp.KO, MA sekaligus dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kerja keras Departemen Kebidanan FK UNAND yang juga tidak terlepas dari dukungan AIPKIND dan IBI sehingga rangkaian kegiatan CoE hingga di tahun kedua ini dapat terlaksana dengan beberapa workshop ke depannya.
"Workshop ini bertujuan agar adanya standar dalam pelaksanaan rangkaian pelayanan kebidanan di setiap siklus kehidupan sesuai filosofi bidan dengan memperhatikan faktor fisik maupun psikologis, mulai prakonsepsi hingga pelayanan lansia sehingga menghasilkan pelayanan yang bermutu secara continuity of care," katanya.
Kegiatan digelar secara online diikuti sebanyak lebih kurang 80 orang peserta yang hadir meliputi Dekan FK UNAND, Ketua IBI Pusat, Ketua APIKIND, perwakilan UNFPA, Kemenkes RI, perwakilan Pemerintah Canada, Dosen Departemen Kebidanan FK UNAND, serta undangan dari preseptor di Puskesmas Wilayah Kota Padang, Preseptor dari Praktik Mandiri Bidan wilayah Sumatera Barat, serta mahasiswa kebidanan dan alumni baik profesi bidan, S1, dan S2 Kebidanan.
Ketua Departemen Kebidanan Fakultas Kedokteran UNAND, Yulizawati, SST, M.Keb mengatakan, bahwa workshop ini merupakan tahun kedua dari serangkaian kegiatan CoE yang akan diselenggarakan kedepan.
"Tujuan dari kegiatan workshop SOP Manajemen Klinik ini adalah menghasilkan standar prosedur yang menjadi acuan tenaga kesehatan khususnya bidan dalam melakukan pelayanan kebidanan dan program kegiatan Klinik Pratama Fakultas Kedokteran Universitas Andalas melalui layanan midwifery care," sebutnya.y
Ketua panitia workshop, Laila Rahmi, SST., M.Keb menyampaikan bahwa acara ini diisi oleh banyak narasumber dalam negeri. Sebagai narasumber yaitu Tim Klinik Budi Kemuliaan dr. Baharuddin Mohammad, SPOG, MARS, dr. Irma Sapriani, Sp.A, Erina Windiany, SST, MKM, Sugiharti, AM,Keb dengan mengusung materi tentang “Penyusunan SOP Pelayanan Kebidanan di Klinik”, Narasumber kedua Dr. dr. Yevri Zulfiqar, Sp.B., Sp.U (K) (Direktur Utama RS Pendidikan Universitas Andalas) dengan materi tentang “Pelayanan klinik berbasis mutu dan patient safety”, dan Narasumber ketiga Yetti Leoni, M.Irawan dengan tema “Pelayanan Kebidanan yang bermutu dan terstandar”.
Kegiatan selanjutnya dilanjutkan dengan focus group discussion pembuatan SOP Manajemen Pelayanan di Klinik dengan kelompok sesuai siklus kehidupan, mulai prakonsepsi, kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, bayi, balita dan anak prasekolah, remaja, KB serta lansia.
Antusias dan partisipasi dari narasumber dan peserta pada kegiatan ini terlihat dari diskusi dan tanya jawab yang berlangsung dengan aktif. Dosen dan pemberi pelayanan kebidanan perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta memahami standar prosedur dalam memberikan pelayanan kebidanan sehingga menghasilkan pelayanan yang bermutu dan patient safety. (*/FS)
